Search

Saturday, September 30, 2006

Jeans versus Dosen 2

Ngomong-ngomong tentang masa-masa 'mbalelo'ku ketika mengenakan celana jeans dan T-shirt ketika mengajar di kampus, aku ada satu pengalaman yang selalu suka aku ingat-ingat dan ceritakan ke teman-teman.

Hari Kamis itu aku mengajar sejak jam 10am sampai malam, jam 9pm. Setelah usai mengajar sekitar jam 9pm, aku dan mahasiswaku turun ke lantai 1 naik lift. Dalam lift, ada juga beberapa mahasiswa dari fakultas lain, Fakultas Ekonomi. Setelah keluar dari lift, aku berbelok ke kanan, ke arah luar gedung, sedangkan banyak mahasiswa yang berbelok kiri, ke arah areal parkir di belakang gedung utama.

Ada seorang mahasiswa perempuan yang berusaha membarengiku ketika berjalan. Kemudian dia menyapa, "Mbak, punya pulsa nggak?"

Aku heran karena dia menyapaku 'mbak'. Semua mahasiswa FBS menyapaku, "Bu ...", atau "Ma'am..." atau pun "Miss ..." Dari cara dia menyapaku aku menyimpulkan bahwa dia tidak mengenaliku sebagai dosen.

"Emang kenapa sih?" tanyaku kepadanya.

"Boleh minta pulsanya dong?" rengeknya manja.

Ups ... pede banget nih cewek satu ini, pikirku.

"Untuk apa?" tanyaku lagi.

"Mau telpon minta dijemput." jawabnya, masih dengan nada manja.

"Hmm ... kenapa ga sms saja?" tanyaku, pelit. LOL.

"Wah ... kalo sms, lama ..." responsnya.

"Waduh, sorry, pulsa limit nih," jawabku sambil cepat-cepat ngacir pergi. LOL.

"Oh, ya udah mbak," katanya.

Ada dua alasan mengapa dia tidak mengenaliku sebagai seorang dosen di tempat dia kuliah. Pertama, ya karena aku hanya memakai celana jeans dan T-shirt. Kedua, di matanya aku masih terlihat imut sehingga pantas untuk menjadi mahasiswa S1. LOL.

***********

Beberapa bulan kemudian, aku bertemu mahasiswa yang bersangkutan. Aku mengenakan "seragam kebesaranku", rok panjang hitam dan blus hitam. Aku membawa beberapa berkas skripsi untuk kuuji hari itu (sedang musim ujian skripsi waktu itu). Dia dengan baik hati menyapaku, "Mau ujian skripsi mbak?"

Aku geli mendengarnya. Sehingga aku dengan baik hati pula menjawabnya, "Oh enggak. Mau nguji skripsi nih," sambil tersenyum.

Aku lihat ekspresi wajahnya kaget. Dia bertanya, "Nguji? Bukannya mau ujian?"

LOL.

"Menguji." jawabku pendek, sambil tersenyum manis, agar dia tidak terlalu malu, karena tetap saja menganggapku sebagai mahasiswa.

Dan dia melongo.

Hahaha ...

Kesimpulan: Dia menganggapku sebagai seorang mahasiswa bukan karena aku mengenakan celana jeans dan T-shirt waktu itu, melainkan karena dia mengira bahwa wajahku terlalu imut untuk pantas menjadi seorang dosen. LOL.

FBS UA 13.00 280906

No comments: