Search

Tuesday, July 05, 2022

Jogja: dolan bertiga dengan Deven

 


There will always be the first time in everything.

 

Ranz bilang dia pingin dolan ke Banyuwangi, so aku langsung iseng bikin itinerary, mulai dari berangkat naik KA Sritanjung, bla bla bla … Ranz yang kurang setuju mengoreksi itinerary yang bubuat. Aku setuju. Namun akhirnya, Ranz malah ragu-ragu jadi atau tidak ke Banyuwangi, mengingat cuaca di akhir Juni 2022 itu masih sering turun hujan. Setelah aku menyodorkan beberapa opsi, akhirnya, kami berdua kembali memutuskan untuk dolan ke JOGJA lagi. Hahahahah … Bedanya, kali ini Ranz keukeuh ga mau bawa sepeda, karena dia ingin mengajak Deven, keponakannya, untuk dolan bareng.

 

Selasa 28 Juni 2022

 

Aku dan Ranz janjian bertemu di ujung Malioboro, tak jauh dari Stasiun Tugu jam 10.00. Namun ternyata jam segitu travel yang kunaiki baru sampai area Prambanan. Ranz dan Deven telah sampai 10 menit sebelum jam 10.00, naik KRL dari Stasiun Purwosari. Aku pun kemudian menyusul mereka di satu gerai fast food resto yang tak jauh dari Malioboro Mall. Musim libur sekolah, Malioboro pun terlihat dipenuhi orang-orang yang mengajak anak-anak mereka berjalan-jalan.

 

Dari sana, kami bertiga naik becak bermotor ke Taman Pintar. Ranz ingin melihat seperti apakah Taman Pintar. Ini sekitar pukul 12. Aku sendiri kesini mengantar para siswa satu sekolah tempat aku pernah mengajar di tahun 2009 if I am not mistaken, jadi sudah lupa ada apa saja disana. Ternyata lumayan mengasyikkan, dan nampaknya sudah ada banyak spot-spot tambahan.

 

Sekitar jam 14.30 kami sudah di dalam taksi menuju UTTARA Cabin tempat Ranz booking untuk penginapan kami bertiga. Kebetulan sopir taksi sudah hafal kondisi jalan yang macet, dari kawasan Kota Baru, dia memilih jalan tembus menuju Masjid Syuhada, tembus ke Jl. Jendral Sudirman, kemudian belok ke arah Jl. AM Sangaji, tidak memilih lewat Jl. Cik Ditiro, kemudian membelah Jl. Kaliurang dari perempatan Mirota Kampus.

 

Dari Jl. AM Sangaji sopir terus hingga lewat Selokan Mataran dari arah Jl. Magelang, kemudian belok di jalan tak jauh dari apartment Taman Melati, blusukan lewat Pogung Kidul. Waw! Dan … tahu-tahu sudah masuk gang yang ujungnya sudah menuju UTTARA Cabin. Yuhuuu … gak pakai terperangkap di kemacetan panjang area UGM. Hoho …

 

Sore itu aku menyempatkan diri berenang. Beda dengan bulan Desember 2021 lalu dimana kita harus book waktu untuk berenang -- agar kolam renang tidak seperti cendol, lol -- kali ini semua 'tenant' boleh berenang kapan saja, dari jam enam pagi sampai jam enam sore.

 

Malamnya, aku masih harus mengajar. Untung lah kelas 'online' jadi aku bisa melakukannya anywhere. Ranz sendiri kemudian pergi sekitar pukul delapan malam, dijemput kakaknya yang mendadak datang bersama sepupu mereka. Oh ya, untuk makan malam, Ranz memesan mie ayam lewat aplikasi online.

 

Rabu 29 Juni 2022

 


 

 

Aku naik ke rooftop sebelum pukul enam pagi karena ingin memotret sunrise. Namun ternyata pintu menuju kolam renang masih dikunci. :( aku tidak leluasa untuk memotret. Aku balik lagi ke rooftop untuk berenang sekitar pukul setengah tujuh. Aku berenang selama sekitar 30 menit.

 

Setelah sempat berunding mau naik apa ke Tlogo Putri hari ini -- Ranz ingin ber-Lava Tour -- akhirnya Ranz memilih untuk naik taksi online. Ranz menggunakan fasilitas 'rent the car' selama 8 jam, membayar Rp. 450.000,00.

 

Sesampai Tlogo Putri, kami bertiga, eh, berempat dengan sopir taksi online, sarapan di salah satu gerai yang ada. Situasi Tlogo Putri nampak sepi. Seingatku waktu aku kesini dengan keluarga di akhir tahun 2020, situasi Tlogo Putri ramai sekali, antrian post untuk naik jeep Lava Tour penuh orang. Apa karena hari itu weekdays ya bukan weekend?

 

Setelah sarapan, aku bilang ke sopir taksi bahwa kami ingin naik jeep untuk ber-Lava Tour. 5 tahun lalu aku dan Angie naik jeep dari Tlogo Putri, namun oleh sopir taksi, kami diantar ke satu lokasi. Sesampai sana, baru ngeh ternyata di daerah sini ramai sekali. Kumpulan orang-orang yang antri untuk naik jeep terlihat bergerombol disana sini. Waktu Ranz ke loket untuk bertanya harga dan paket tour, kami diberitahu bahwa kami harus menunggu hingga 2 - 3 jam ke depan. Gile! Oleh pengelola kami disarankan untuk buking terlebih dahulu, cukup dengan membayar uang Rp. 50.000,00. Ranz setuju.

 


 

 

Karena kami juga ingin ke Bhumi Merapi, kami pun meninggalkan lokasi ini dan ke arah BM. Untunglah kami menyewa mobil taksi online hingga bebas mau pergi kemana-mana. (Aku sempat berpikir untuk menyewa motor, namun ternyata tidak semudah yang kubayangkan.)

 

Sekilas Bhumi Merapi nampak seperti taman Cimory. Ada beberapa jenis binatang -- seperti kebon binatang -- ada post-post lain. Aku dan Ranz tertarik menuju area 'Langlang Buana', dimana kita bisa menemukan bangunan-bangunan ala Swiss dan Santorini. Hihihi … Acaranya ngapain saja? Ya jelas foto-foto kan ya.

 





 

 

Sekitar pukul dua siang, kami bertiga -- bersama sopir taksi online -- telah sampai kembali di post untuk Lava Tour. Kali ini, ga perlu ngantri lama, kami sudah diundang untuk memulai petualangan kami naik jeep.

 

In short, pukul 5 sore kami bertiga sudah kembali ke UTTARA. Ga sempat berenang dah.

 

Malamnya, Deven minta makan malam di HokBen, aku sendiri cukup makmal di warung Bakmi Jawa. Setelah makmal, kami bertemu dengan Raditya di satu café yang terletak tak jauh dari UTTARA. Jam sepuluh malam kami sudah kembali ke UTTARA.

 

Kamis 30 Juni 2022

 

Seperti sehari sebelumnya, aku memulai hari dengan berenang. Tambah hitam dah pokoknya kulitku ini, lol. Namun ternyata Deven tidak mengajak Ranz menyusulku ke rooftop untuk ikutan main air. Dia kecapekan rupanya. Jam 08.00 aku meminta Ranz untuk menjemputku di rooftop. Tanpa kunci kamar, aku tidak bisa kemana-mana. Hahahah … resiko menginap di UTTARA. Sudah untung aku membawa hp jadi bisa menghubungi Ranz untuk menjemputku. Sehari sebelumnya, aku tidak membawa hp je.

 

Deven rupanya benar-benar tidak enak badan. Dia terus tidur. Baru bangun sekitar pukul 11.00, itu pun dipaksa Ranz untuk bangun karena oleh pengelola kami sudah diperingatkan untuk siap-siap check out. Mereka butuh waktu untuk membersihkan kamar sebelum 'tenan't berikutnya datang untuk check in.

 

Pukul 11.30 kami sudah berada di lantai bawah, menunggu taksi online yang akan membawa kami ke stasiun Tugu. Aku sebenarnya ingin langsung ke pool Cititrans, tapi kupikir gapapa lah menemani Ranz dulu. Dan … ternyata kondisi Deven tetap tidak enak. Dia ga mau makan ga mau minum. Ranz sempat berpikir apa dia mau pulang ke Solo naik taksi online saja, dan bukan KRL. (tambah boros daaah!) namun aku menyemangatinya untuk tetap naik KRL. Dari angkringan di Slasar Malioboro, Ranz harus menggendong Deven sampai pintu masuk stasiun.

 

Sebelum pukul 13.00 aku telah sampai pool Cititrans. Dari stasiun Tugu aku naik ojek online. Aku booking tiket travel jam 13.30, namun ternyata masih ada seat available jam 13.00, so waktu aku ditawari untuk naik mobil travel jam itu, aku setuju.

 

Mobil travel yang kutumpangi sampai di pool Cititrans Semarang pukul 16.00.

 

Next time, mungkin kami akan berlibur bertiga lagi. Hohoho …

 

PT56 13.37 05/07/2022