Search

Monday, April 17, 2023

T a d a r u s

 


Sejak kelas 4 SD (saya khatam alquran pertama kali kelas 3 SD), ayah memberi "instruksi" kepada saya dan almarhum kakak Yusdi Podungge untuk tadarus satu juzz satu hari di bulan Ramadan. Jadi, setelah Ramadan usai, kami berdua khatam alquran sekali.

 

(Ayah kami, our role model, bisa khatam 3 - 4 kali di bulan Ramadan.)

 

Di luar bulan Ramadan, ayah membebaskan kami mau membaca alquran seberapa banyak (atau sedikit?) meski beliau menggoda sambil mengatakan, "di bulan puasa saja kalian bisa mengaji 1 juzz sehari masak di bulan lain yang tidak puasa malah lebih sedikit?"

 

Ayah memang punya sifat usil, (mungkin 'keusilan' saya menurun dari beliau), meski kata seseorang, "bapak wajahnya 'kereng' ya?" saat beberapa bulan lalu saya posting foto lama saya, kakak adik bersama kedua orangtua.

 

Saya masih melanjutkan kebiasaan tadarus sehari 1 juzz di bulan Ramadan sampai usia saya mencapai lebih dari 35 tahun, saat saya mulai berkenalan dengan feminisme yang ternyata di kemudian hari membawa saya ke perjalanan spiritual saya yang sungguh memperkaya pengalaman hidup saya.

 

Semenjak saya membaca kian bervariasi buku, dan berpikir bahwa makna "iqra'" tidak melulu hanya membaca alquran atau buku teks, (kita bisa membaca tanda, membaca alam, dll) saya menyibukkan diri 'membaca' hal-hal lain. 

 

Dan sejak tahun 2008, saya pun berdzikir (menyebut nama atau mengingat Sang Maha Kuasa) dengan cara lain: bersepeda. Setiap kayuhan pedal sepeda saya, ada dzikir yang saya sebut dalam hati.

 

P. S.:

Tulisan ini ada demi menjawab 'tuduhan' seseorang bahwa saya menyesal dulu saya 'tadarus' alquran 😀


 

PT56 12.20 17/04/2023

 

Friday, April 14, 2023

One latest blog

 


Recently, I have made 2 new blogs; they are private though, only for myself 😘😎

And today, I just made another blog (again) where I want to post my writings, especially fiction. If you are willing to visit it, please click this link.

 

Thank you for your visit.

NIKMATI SAJA


tak usah lagi

kau ucap tanya

mengapa dia datang

dalam hidupmu

dan mencuri hatimu

 

tak perlu lagi

kau renungkan

mengapa kau biarkan

hatimu tertambat

padanya

 

cukup nikmati 

setiap detiknya

 

jika dia mematahkan

hatimu?

 

sama!

nikmati saja

lukamu

 

MS48 15.07 14042023

Saturday, April 08, 2023

Boring Facebook 2

 


Some time ago, when I read someone's status saying that he/she was bored on facebook, I was curious to know what made him/her bored. Did he/she have boring 'friends' there that didn't have 'knack' to write interesting statuses or captions related to pictures they posted? Didn't they have need to 'show off' their things (activities, their way of thinking of something, etc) 😜? If they did, didn't they get interesting/lively comments that would make them 'attached' to facebook? 😆

Recently, when I myself feel bored, I 'realized' some possible reasons why some people feel the same way too. 😎 in fact, to know their feelings, I need to experience it by myself, eh? 😉

This time, I even do not have an urge to post something on my own wall: to tell the world what I am thinking and what I am doing 😜😅 I still sometimes post something on my wall, but I set it private, only for myself and my other 2 accounts. what for? Well, to see what I post today, in the following years, in ON THIS DAY feature. 

and while I am lazy to post on my facebook, I become more diligent to post here, in my blog 😀 well, you know, more people pay attention to my facebook rather than my blog.

PT56 06.06 08.04.2023

Wednesday, April 05, 2023

Boring Facebook

 

one dream library

Lately, I find facebook very boring. When I open my account -- to check 'ON THIS DAY' feature, in case I can find something interesting -- and I happen to read some people's statuses, I feel like, hey ... why should they write such things on public places? Do I need to know? of course not. 😛 forgetting the fact that sometimes I do that too, even occasionally I write long 'statuses' 😅

Last week, I didn't have to prepare any teaching materials because that was the exam week. This week, I enjoy the term break, so I am free to do anything I want to do, nothing related to work. So? When I find facebook boring, while before this, I spent many hours a day in my life to peep facebook, I have much spare time for sure. What will I do?

I am 'back' to one hobby of mine: reading. I somewhat like collecting books, although it does not necessarily mean I read all of them, lol. My being picky in reading sometimes makes me just leave some books I have bought in the bookshelves after I find it boring only after reading a few pages. 😜 another reason is: I am a slow reader. I oftentimes stop reading a book when I find something interesting to contemplate. I may come back to the book to continue reading, or stop because I find another thing more interesting, lol. 

Another activity that I can do is watching movies. In fact I am not a freak moviegoer. But I have some favorite film serials, such as Sex and the City and Gilmore Girls; not to mention my childhood crush: The Six Million Dollar Man. Besides, in my hard disk, I have some movies downloaded by Ranz some time ago. 

And for sure: blogging. 

Carrie's bedroom at SATC, one dream bedroom of mine

PT56 21.43 05.04.2023



Paradoks Waktu 2

 


Nana’s comment:

 (take a look at this post first before reading this)


Kedua orang tuaku yang berdarah Gorontalo, hidup di sana selama mungkin kurang lebih 15-18 tahun di awal kehidupan mereka sebelum hijrah ke tanah Jawa adalah orang yang sangat menghargai waktu (atau sangat diatur oleh waktu? LOL). Being punctual is something very important in their life. My mom, especially, paling tidak suka bila diajak janjian oleh teman-temannya menggunakan patokan “Bakdal Asar: misalnya, setelah waktu shalat Asar itu bisa jadi pukul 15.00 (kalau waktu shalat Asar datang sebelum itu), tapi pukul 17.00 pun bisa dihitung sebagai bakdal Asar. LOL. My mom yang sering bukanlah seseorang yang easy going dalam hal waktu sering ngomel-ngomel tatkala teman-temannya datang terlambat ketika menghadiri suatu acara. LOL. Sampai di usianya yang telah membuatnya bisa memiliki KTP seumur hidup di Indonesia, my mom is still the same person, tidak bisa menolerir keterlambatan tatkala ada janjian. Dan memang beliau sangat terkenal di antara teman-temannya sebagai seseorang yang punctual.

 

Hal ini tentu menurun kepada anak-anaknya. Aku di rumah yang paling sering diomelin kakakku (tatkala kita masih kecil, masih hidup di satu rumah, sering pergi bareng-bareng, dan aku merupakan makhluk yang keluar kamar paling akhir, karena ini itu à bisa dibaca dandan, mematut-matut diri di depan kaca LOL) ternyata di lingkunganku sendiri (kerja, kuliah, dll) tetap merupakan orang yang lebih punctual dibandingkan yang lain-lain.

 

Ingat salah satu peristiwa dalam hidupku sekitar tahun 1995. Aku bekerja di salah satu English course di Semarang dan ada salah seorang siswa, seorang laki-laki purnawirawan berusia 73 tahun waktu itu. Dia punya waktu luang yang sangat luang LOL, dan uang nganggur yang lumayan nganggur LOL. Satu pujian yang kuberikan padanya, di usianya yang telah berkepala tujuh tidak membuatnya surut untuk melakukan kegiatan ini itu, misal dengan menikmati masa pensiun dengan bermalas-malasan di rumah. Salah satu kegiatannya adalah mengikuti kursus bahasa, mulai dari Inggris, (aku dan dia bertemu di English course tempatku bekerja, tempat dia belajar), Italia, dan Jepang. Dia mengutarakan niatnya untuk juga ambil les bahasa Prancis. Berhubung waktu aku duduk di bangku SMA dan kuliah aku pernah juga mendapatkan pelajaran/kuliah bahasa Francaise, aku bilang ke dia kalau aku pun tertarik untuk belajar bahasa Prancis lagi.

 

Beberapa waktu kemudian dia bilang ke aku kalau dia sudah daftar kursus bahasa Prancis dan mengajakku untuk bergabung dengannya. Dia memintaku untuk tidak usah memikirkan biaya kursus karena dia yang akan membayarnya. Aku yang waktu itu sibuk mengajar di sana sini, belum lagi siswa privat yang tersebar di banyak penjuru kota Semarang tentu tidak memiliki waktu luang, seluang si Bapak Purnawirawan itu.

 

Kamu bisa nebak apa komentarnya tatkala mendengarku mengatakan tak punya waktu luang?

 

“Don’t let time control you. You’ve got to control time!!!”

 

Cerita lain. Dalam kuliah Professor Hugh Egan, aku tercatat sebagai mahasiswa yang tidak pernah datang terlambat, aku selalu datang lebih dahulu dibandingkan Prof. Egan, satu hal yang dianggap agak aneh oleh Prof. Egan mengingat dia pun telah terkena “racun” omongan orang bahwa orang Jawa itu lelet, alon-alon asal kelakon. LOL. Prof. Egan yang kadang usil itu menggodaku, “You are a true student, eh Nana? You always come earlier than your lecturer does.” Di kesempatan lain, tatkala aku akan menggodanya balik, “Hello Prof, I am a true student, right? I came earlier than you did this morning.” Prof. Egan menjawab, “Nana, I am wondering if you didnt go home but stayed here the whole weekend?” (FYI, aku ambil dua kelas Prof Egan, yang jadualnya hari Jumat pukul 08.00-100 dan Senin pukul 08.00-10.00)

 

Mengenai Tuhan membuat segalanya indah pada waktunya, well, I believe so. Tatkala Abang “datang” dalam hidupku di pertengahan tahun 2006, dia datang tepat pada waktu I wanted to have a partner to debate and argue with, besides to confide in; tepat pada waktu aku begitu lelah merasa hidup sendiri (tak ada orang di sekitarku yang bagiku bisa kuajak untuk beradu argumentasi yang bisa mengikuti cara berpikirku yang westernized. Sombong banget yak aku ini? L orang-orang terdekat yang biasa kuajak diskusi dan curhat kabur ke kota dan negara lain!!!) Oh well, Abang juga hidup di negara lain meskipun dia mengaku sebagai ASNAWI (tahu singkatan apaan tuh? LOL) but he is mostly available for me, via YM, email, sms, maupun telepon. Very sweet and nice of him.

 

PT56 13.25 140407

 

Paradoks Waktu

 


Paradoks Waktu

Oleh Darmanto Jatman

 

Telat bagi Johny adalah kegagalan orang jawa untuk kedispinan dalam waktu, bahkan gusti tuti, telat adalah cara Kromo untuk tidak salah karena gagal memenuhi janji.

 

Celakanya orang Jawa sudah kebacut kondang sebagai bangsa yang kurang menghargai waktu (Kuncaraningrat) sekalipun Jawa dikenal sebagai bangsa yang petung banget dengan waktu. Lihatlah kerelaan Kromo untuk memusokan padinya karenya jatuhnay udan salah mangsa. Begitu pun cara kraton menentukan waktu sekaten, detail dari menit ke menit mulai dengan persiapan Bregada Bugis sampai gunungan ke tenah alun-alun.

 

“Bukan cuma itu,” ujar Gusti Tuti, “wektu aku mantenan dulu dheng-nya sangat wektu itu dihitung dari detik ke detik. Heran aku, kok sekarang naik pesawat kok di “delay” 10 menit tidak diumumkan, boro-boro minta maaf, padahal pada zaman Belanda itu, kapan sepur melintas teteg Lempuyangan saja bisa dijadikan tanda, jam berapa sekarang?”

 

Memang, waktu mengungkapkan “paradoks” jam yang cukup kentara (baca è significant) satu paradoks yang menunjukkan adanya kekuatan rohani yang mengatur hidup manusia. Dengarlah ucapan Yu Darmas: “Sira aja kawasesa dening wektu, nanging dadiya wektu iku dhewe.” Karena jangan biarkan dirimu dikejar-kejar waktu, jadi serba salah, terlambat. “Terlambat adalah tirani waktu,” dari masyarakat modern yang waktunya ditentukan oleh orang lain.

 

Come on Bung!” jawab Ciprut, “Waktu itu, jam itu, adalah cara canggih untuk menata kehidupan bersama. Ingatlah janji Yang Kung yang katanya mau njemput aku dari sekolah pukul 12.00, ternyata sampai pukul 13.00 beliau belum muncul juga, itu tidak hanya merusak jadwal les renang saya, tapi seluruh hari harus di-reschedule to ya!” (hebat jga cucu kontemporer ini). “Itulah sebabnya saya minta Yang Kung membelikan jam tangan Rolex, supaya tidak ada yang telat dalam janjian.”

 

Ya, ya, janjian, komitmen, adalah bukti kegagalan orang jawa untuk mengatur kehidupan bersama!

 

Bagi Kromo sih, waktu adalah tirani kekuasaan yang membuat manusia terdesak, terppet, terkendali! Dengarlah kata-kata Kromo “Pada zaman pewayangan dulu orang bisa membebaskan diri dari tirani waktu Abimanyu yang nurut petung baru 20-an tahun menikah dengan eyangnya Dewi Utari – nah karena berontak pada waktu itulah, para dalang Jawa membuat Dewi Utari itu muda terus – tidak dikuasai waktu sehingga tetap cantik untuk dinikahi Abimanyu. “Lha saya, ujar Kromo adalah contoh orang yang bebas dari tirani waktu, tidak seperti Ciprut yang dikuasai habis oleh waktu, pukul 05.00 bangun, pukul 06.00 sudah siap ke sekolah, pukul 16.00 les renang, pukul 8.00 thit siap menyelesaikan PR sekolah – lha njur merdekanya kapan Prut!

 

Pertanyaan adalah: “Bagaimana membebaskan diri dari dampat telat bagi orang Jawa?!

 

Enak saja Kromo menjawab: “Waktu pesawat Garuda datang ke Yogya, terhempas dan terbakar mestinya saya naik pesawat itu, untung saya terlambat, jadi saya selamat!”

 

Tuhan tidak membuat waktu terlalu cepat atau sebaliknya terlalu lambat dan semestinya. (Tuhan menjadikan segala sesuatunya “indah” pada waktunya, ujar Ciprut meniru eyangnya.)

 

Suara Merdeka Minggu April 15, 2007, halaman 29

 

Tuesday, April 04, 2023

Madonna dan Kultur Amerika

 Tulisan ini aku copas dari akun fesbukku 

young Madonna

MADONNA dan Kultur Amerika

 

Dia: "Aku sedang ndengerin lagunya mbak Taplak loh."

Aku: "oh so sweet of you. Aku sedang ndengerin lagunya Madonna."

Dia: "wow. Aku ga begitu ngikutin lagu-lagunya Madonna sih. Kamu sedang dengerin lagu yang mana?"

Aku: "I'll Remember. Holiday. La Isla Bonita."

Dia: "Aku suka yang video klipnya ada matador itu loh."

Aku: "La Isla Bonita?"

Dia: "Take a Bow."

Aku: "Aku suka lagu-lagunya Madonna ngikutin selera kakakku sih."

Dia: "Wah, seleranya bagus juga."

Aku: "What?" (ngakak.)

Dia: "Aku ingat dulu waktu aku SMP/SMA, majalah Hai memberi hadiah poster gambar Madonna dengan pose yang sedemikian rupa, sampai celana dalamnya nyaris kelihatan. Jiaaan, zaman semono, blingsatan ndeloke. Maklum isih enom. Lol."

Aku: "Ah iya, aku ingat itu. Kakakku juga punya. Dipajang di kamarnya. Kemudian ibuku lihat, beliau komen, "suk kowe meh golek bojo sing kayak ngene? Ora entuk!"

Dia: (ngakak.)

Aku: "Aku suka banget pada Madonna karena jiwa merdekanya. Memilih lelaki yang mana yang dia ingini untuk membuahinya ketika dia ingin punya anak. Memilih untuk tidak menikahi laki-laki yang darinya dia menerima sperma untuk punya anak. Very highly confident."

Dia: "Iyalah hun, di Amerika kan individualnya tinggi. Ga kayak disini. Mau bertingkah seperti Madonna disini ya remuklah kamu dijadikan bulan-bulanan masyarakat yang jiwa resehnya tinggi.

 

Talking about individualism. Aku jadi ingat dua topik yang diangkat dalam serial SEX AND THE CITY. Benarkah orang-orang Amerika bukan tipe yang reseh pada orang-orang yang ada di sekitarnya?

 

Miranda Hobbs

 

MIRANDA

 

Satu kali Miranda dikisahkan akan membeli sebuah apartment, (season 2, episode 5). Apartment pilihannya cukup besar jika ditinggali seorang diri. Ketika ngecek apartment yang akan dia beli, sang marketer nampak heran karena Miranda masih single dan membeli sebuah apartment dengan ukuran cukup besar. Setelah tahu Miranda memang benar masih single, dia memberikan kartu nama anaknya, "My son is still single. And he is a successful businessman." namun ditolak Miranda. Kemudian ketika Miranda mengurus pembelian apartment di 'mortgage company', berulang kali dia ditanya tentang 'kesendiriannya'.

 

"Are you sure you wanna buy this big apartment and you will live here alone?"

"Will your boyfriend move in?"

"Will your father pay the down payment?"

 

Ketika ketiga pertanyaan itu dijawab, "Just me," oleh Miranda, wajah sang penanya pun menunjukkan ekspresi, "oh? Kamu single? Mampu beli apartment sendiri?"

 

Samantha Jones

 

SAMANTHA

 

Di episode 6 season 3 yang berjudul "Are we sluts?" Samantha mendapatkan masalah di apartment dia tinggal dimulai ketika satu kali terjadi pencurian dalam apartment mewahnya. Ketika dicek CCTV malam itu, ketahuan bahwa sang pencuri masuk ke dalam apartment berbarengan dengan seorang laki-laki tamu Samantha. Sejak itu, penghuni apartment lain mulai kasak kusuk tentang kebiasaan Samantha yang kedatangan tamu laki-laki berbeda-beda setiap hari, kadang pagi, siang, sore, bahkan hingga tengah malam. Hingga satu kali Samantha mengkonfrontasi para penghuni lain, dan mereka menyatakan kejijikan mereka terhadap Samantha's lifestyle.

 

Guess what happened next?

 

Akhirnya Samantha memutuskan untuk pindah apartment lain. Dia berharap penghuninya bukan tipe orang-orang yang reseh dengan lifestyle penghuni apartment lain.

 

Dari dua contoh di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa bahkan orang-orang Amerika pun sama resehnya kok dengan orang-orang Indonesia.

 

Semarang. 21 June 2022

Sunday, April 02, 2023

SPIRITUAL QUEST

 


Everybody has different spiritual journeys, I believe. And I think the most fulfilling one is the journey based on our own quest, despite the brainwashing we got in the past.

 

Salah satu sahabat saya bercerita bahwa dia mulai belajar tentang agama (Islam) dengan lebih serius ketika dia duduk di bangku SMA. Waktu itu dia tinggal di Jakarta. Menyadari bahwa orangtuanya tidak mengajarinya tentang agama, dan dia merasa haus untuk itu, dia mulai membaca-baca buku tentang agama, selain juga mengikuti pengajian-pengajian untuk menambah pengetahuannya.

 

Setelah lulus SMA di tahun 1993, dia kuliah di satu universitas negeri di Semarang. Merry -- teman sekantor saya waktu kami berdua sama-sama bekerja di satu uni swasta di kota Semarang, kebetulan adalah kawan sekelas Y waktu kuliah S1 -- mengatakan bahwa saat dia pertama kali mengenal Y, Y belum berjilbab. Tapi saya ingat cerita Y ke saya, bahwa saat pertama kali dia memutuskan untuk mengenakan jilbab, keluarganya sempat kontra. Dia harus 'debat' dengan ibunya mengenai keputusan ini.

 

********

 

Saya dan Y teman kuliah di American Studies, UGM, S2. kami mulai dekat ketika kami sama-sama ikut kuliah 'American Intellectual History' yang diampu oleh Professor Kenneth Hall, a PhD in History of South and Southeast Asia from the University of Michigan. Kami pun lulus dan wisuda bareng. Y termasuk salah satu orang yang mengamati perjalanan spiritual saya: she used to be a believer while I started to 'deviate' from the religious teachings brainwashed to me since I was a kid. Di tengah-tengah mengobrol tentang kuliah, kami juga berbincang tentang perbedaan spiritual ini, kami tidak berdebat, namun justru saling mengisi. Dia orang pertama yang melabeli saya sebagai seorang pragmatist in some cases, yang tentu dia simpulkan dari perbincangan kami.

 

Tahun 2009 Y berangkat ke Ohio, untuk kuliah S3, dia mendapatkan beasiswa dari DIKTI. Pulang dari Amerika tahun 2016, dan dia mengalami 'jet lag' yang cukup panjang plus lama. Banyak hal yang membuatnya susah lepas dari jet lag ini, dan salah satunya adalah her spiritual 'awakening' (if I may use the term 'awakening'.)

 

Jika saya amati, mungkin dia mengalami apa yang saya alami saat saya pertama kali mengenalnya, di tahun 2003-2004. instansi tempatnya bekerja berafiliasi erat dengan agama Islam. Nampaknya dia terus menerus mengalami 'benturan-benturan' sejak tahun 2016. Dan, nampaknya cara-cara instansi melakukan brainwashing kepada para pekerjanya kurang smooth dan meyakinkan. Mereka mengabaikan bahwa yang mereka 'brainwash' itu orang-orang berpendidikan tinggi di mana akan selalu ada kemungkinan mereka sudah 'berani' membebaskan diri dari cara-cara brainwashing yang mungkin mempan diberikan pada mereka yang 'penakut' untuk berpikir secara lebih kritis.

 

"Penceramah-penceramah Indonesia ki sakjane malah marai do mlenthas seka agama Islam," demikian pernyataan seseorang lain tentang hal ini.

 

"I thank myself to keep searching. Things I used to believe when I was in high school, of course are no longer easily brainwashed to me now. The older we are, the more thorough we are supposed to view things, right? Not just from one point of view. I am happy that I get my awakening by myself, not following others." demikian pernyataan Y.

 

Well, in fact, I also keep searching. At the moment perhaps I can say that I am an agnostic, who knows one day I will be something/someone else. How? Let's see. As long as I find it by myself, I will find it satisfying.

 

PT56 22.14 02.04.2023

 

Saturday, April 01, 2023

Rory + Dean versus Rory + Jess

 

Beberapa hari lalu, gegara gabut, dunno what to do, dan kuota di tab masih 5 GB padahal berlaku tinggal 2 hari lagi, aku nonton Gilmore Girls episode 1, 2, 3 dai season 1, di Netflix. (Well, beda dengan Sex and the City, yang aku punya sluruh episode dari 6 season, karena didonlodkan oleh Ranz.) Ternyata di episode 1 itu Dean sudah muncul, dan dia nampak tertarik pada Rory gegara Rory itu kutu buku -- dimana pun dia berada, saat sendirian, dia akan membaca buku. FYI, Dean adalah pendatang baru di kota kelahiran Rory, Stars Hollow. 

Satu kali, kebetulan mereka bertabrakan' di luar sekolah Rory, hingga buku-buku yang dibawa Rory berhamburan, Dean membantu Rory mengambilkan buku-buku itu, dan mereka mulai bercakap-cakap.

Dean: "I see that you love reading books. You read Moby-Dick last week, right?"

Rory: "How did you know that?"

Dean: "I have been watching you."

Rory: "Watching me?"

bla bla bla ...

Rory and Dean

 Well, selain karena Dean ternyata begitu tertarik padanya yang ditunjukkan dengan kenyataan bahwa Dean tahu buku-buku apa yang sedang dia baca, Rory nampak tertarik juga pada Dean tentu karena Dean is cute. 😛 kedatangan Dean dalam hidupnya yang tiba-tiba nyaris membuat Rory membatalkan keinginannya untuk pindah sekolah di Chilton, satu sekolah swasta bereputasi bagus dan berbiaya mahal; satu hal yang menyulut pertengkaran Rory dan ibunya Lorelai. 

aku berhenti menonton di episode 3, belum aku lanjutkan lagi, so aku lupa di episode berapa akhirnya Rory dan Dean jadian. Dean is Rory's first love.

 Pacar Rory yang kedua, Jess, juga adalah pendatang di kota Stars Hollow. Beda dengan Dean yang pindah ke Stars Hollow bersama keluarganya (aku lupa apakah disebutkan alasan mengapa Dean pindah ke kota kecil itu), Jess dikirim ke Stars Hollow oleh ibunya karena saat tinggal di kota, dia bengal sekali: malas sekolah, dan melakukan other juvenile delinquencies. Di Stars Hollow, Jess tinggal bersama Luke, pamannya si empunya cafe tempat Rory dan ibunya Lorelai ngopi setiap hari.

Rory and Jess

 

Yang menarik adalah, Jess mulai tertarik pada Rory ketika dia diajak oleh Luke ke rumah Rory; dia melihat koleksi buku-buku Rory! Beda dengan Dean yang tertarik pada Rory karena kemampuan Rory berkosentrasi saat membaca hingga nyaris tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, Jess tertarik pada koleksi buku Rory yang membuatnya berpikir bahwa dia dan Rory akan cocok jika berbincang tentang segala hal. 

Dean is very sweet, caring and loving to Rory; but Jess is too attractive to pass up 😉 and books unite them. Dengan Jess, Rory memiliki banyak topik menarik untuk dibicarakan, hal-hal yang tidak dia dapati dari seorang Dean. Setelah akhirnya Rory putus dari Dean dan jadian dengan Jess, Rory bilang, "Date someone with whom you feel compatible!" Apakah ini berarti Rory tertarik pada Dean hanya karena penampilan luar semata? well, anyway, Dean is her first boyfriend, Rory was only 16 years old, the same age when Lorelai, her mother, gave birth to her. 😊

PPU 15.47 01/04/2023

Note:

masih ada satu pacar Rory lagi saat dia kuliah, Logan, tapi aku belum pernah nonton episode itu

REUNI/KOPDAR = AJANG JODOH?

 

reuni dengan kawan kuliah S1 tahun 2014

Beberapa tahun yang lalu seorang sahabat bercerita dia 'mendapatkan' kekasih setelah menghadiri reuni SMA. (she in fact is still married, but she chose to be separated from her husband due to an irreparable 'damage' that happened in her marriage; the religion she adheres does not allow the 'adheres' to get divorced.) oleh karena itu dia menyarankanku untuk rajin datang ke reuni sekolah, who knows. Lol.

 

REUNI

 

Pertama kali aku menghadiri reuni SMA tahun 2009, beberapa bulan setelah aku punya akun di facebook, dan terhubung dengan beberapa puluh kawan SMA. Ini adalah semacam rapat perdana untuk mengadakan reuni 25 tahun setelah kami lulus SMA di tahun 1986, yang akan diselenggarakan di tahun 2011. Sedangkan dengan kawan-kawan SMP aku pertama kali ikut reuni di tahun 2012. Dengan kawan-kawan SD aku 'akhirnya' bergabung dengan reuni yang diadakan kawan-kawan seangkatan di tahun 2021.

 

Tahun 2014 aku datang ke acara reuni kawan kuliah S1, Sastra Inggris, satu angkatan. Dari sekitar 33 jumlah mahasiswa, ada sekitar 12 yang datang. Untuk kawan kuliah S2, aku belum pernah tahu apakah pernah ada reuni. :D

 

'embrio' reuni 25 tahun SMA, di tahun 2009

 

 

But I am not as lucky as my best friend, lol. I am not interested in anybody, and nobody is interested in me, lol. Kebetulan juga dulu aku ga pernah berpacaran dengan kawan satu sekolah saat duduk di bangku SMP maupun SMA. Jadi garing dong ikut reuni? Wkwkwkwk … well, awal-awalnya jelas aku penasaran kawan-kawan sekolah dulu itu (yang aku kenal secara pribadi tentu saja) sekarang seperti apa. Setelah tahu? Oh ya sudah. Itulah sebabnya, di reuni-reuni berikutnya yang diadakan tahunan (terutama reuni SMA) aku tidak pernah datang. Mana teman sekelas ga ada yang datang pula, lol.

 

KOPDAR

 

Selain aku tidak begitu tertarik datang ke reuni, aku juga tidak begitu tertarik datang ke kopdar. Pertama kali datang ke kopdar satu milis yang aku ikuti di tahun 2007 karena penyelenggaranya Abang -- one best friend of mine that I call 'Abang' -- dan waktu itu anggota milis tidak terlalu banyak; yang datang kopdar juga tidak begitu banyak.

 

my Abang is the tallest of all, kopdar tahun 2007

 

Tahun 2009, anggota multiply.com yang tinggal di kota Semarang mengadakan satu event untuk mempromosikan usaha/bisnis yang dimiliki. Waktu itu, aku dengan kawan-kawan pengurus B2W Semarang turut bergabung, untuk mempromosikan B2W Semarang tentu saja.

 

Setelah itu, aku tidak tertarik lagi ikut kopdar.

 

Sampai aku mulai bergabung dengan grup Kagama di facebook. As usual, awalnya aku tidak pernah tertarik. Saat ada acara Nitilaku -- untuk merayakan hari jadi Universitas Gadjahmada di bulan Desember -- aku merasa cukup hanya dengan melihat postingan kawan-kawan di grup. Aku pertama kali bergabung di grup Kagama Virtual (ada banyak grup Kagama di facebook) tahun 2017, dan mulai tergoda tertarik untuk mencoba datang di acara Nitilaku di tahun 2019, karena ada seorang member yang membuatku sangat ingin datang di acara yang dimana beliau menjadi pembicara, pak Haryoko; 'knowledge' yang dia kuasai tentang terorisme membuatku tertarik untuk satu kali datang ke acara dimana beliau berbicara tentang terorisme.

 

Sayangnya (atau 'untungnya' ya?) setelah memasuki tahun 2020, tak lama kemudian pandemi datang. Orang-orang disarankan untuk stay home. Nah, ternyata saat pandemi, malah aku bisa ikut beberapa webinar yang diselenggarakan oleh pak Haryoko, tentu saja berhubungan dengan terorisme. Blessing in disguise ya.  Aku yang aloof ini tidak perlu datang ke kopdar untuk turut mendengarkan pemaparan pak Haryoko.

 

Di pertengahan tahun 2021, tepatnya awal Agustus, pak Haryoko meninggal, karena covid. :( dan grup yang beliau buat -- Kagama Homeland Security -- tak lagi menarik, karena tidak ada penggantinya yang memang benar-benar paham tentang terorisme.

 

kopdar dengan kawan-kawan grup KATES, tahun 2022

 

Tahun 2022, masih berada di bawah bayang-bayang covid omicron, untuk pertama kali aku ikut kopdar satu grup Kagama yang waktu itu masih baru dibuat, anggotanya jelas masih sedikit, KATES, alias kagama tapi stress. :D kok aku tertarik datang? Emang sifat aloof-ku ga bakal muncul? Awalnya aku juga khawatir sifat aloof-ku akan muncul, dan aku datang di situ hanya akan menjadi penonton atau pendengar, lol. Ternyata, ya lumayanlah aku bisa ikut ngobrol. Hihihi …

 

AJANG JODOH

 

Barusan aku baca di grup Kagama Virtual, ada seseorang yang menulis status bagaimana jika ketika Kagama mengadakan kopdar, yang datang memakai 'name tag' plus marital status yang disandang; misal  "Anna (Janda)" ;"Henki (Duda)"; "Efron (Jomblo)" ; "Agam" (berkeluarga). Maka, muncullah komen lucu-lucu:

 

  • Rian (MBA) alias married but available
  • Budi (BTO) alias berkeluarga tapi open
  • Febri (BSI) alias baru satu istri
  • Mei selingkuhan si anu
  • Rudien silakan ambil alias masih jomlo
  • Teguh (SBC) alias siap buka cabang
  • Dll

 

Konon kata yang menulis status biar dia tidak keliru naksir, lol. Entahlah si bapak itu serius atau Cuma bercanda yak. Lol.

 

PPU 10.50 01.04.2023