Search

Tuesday, November 12, 2019

Sobat Ambyar

semenjak pertama kali dengan malu-malu aku mengakui sebagai salah satu sobat ambyar, (bisa dicek di link ini) akhirnya pada hari Minggu 10 November 2019 aku mengakuinya secara terbuka, lol, meski di kalangan satu komunitas yang tidak biasa aku bersosialisasi. hohoho ...

hari Minggu 10 November 2019 untuk pertama kali, RT dimana aku tinggal mengadakan piknik keluarga. kebetulan seluruh anggota keluargaku ikut, aku dan Angie, Noek adikku yang satu, dan Riska adik bungsuku lengkap dengan suami dan dua anaknya. di bus, kru bus menyediakan fasilitas karaoke, bahkan kita bisa memilih lagu apa saja yang akan kita nyanyikan, karena ada yang menyalakan wifi sehingga bisa dengan mudah terhubung ke youtube. you can imagine, jelas lagu-lagu Didi Kempot menjadi salah satu pilihan. dan ... tanpa malu-malu (awalnya malu juga sih, hihihi) aku ikut berkaraoke, dua lagu, Cidra dan Kalung Emas. Angie yang sudah sering mendapatiku mendengarkan lagu2 DK sebelum tidur, biasa saja mendengarnya. Tapi, Noek adikku itu heran aku bisa nyanyi lagu campur sari. kekekekekeke ...

tadi pagi di rumah, sembari ngerjain tugas dari kantor, iseng aku browsing youtube, mencari penyanyi lain yang menyanyikan lagu-lagu DK yang tidak berirama campur sari atau keroncong. Akhirnya aku menemukan channel Dyah Novia, suaranya bening dan enak di telinga. salah satu lagu yang berjudul KARTOYONO MEDOT JANJI terdengar begitu mengharu-biru mematahhatikan orang yang mendengarnya. Ada memang ya orang yang seperti itu, mempermainkan perasaan orang lain, ini berlaku untuk laki-laki maupun perempuan sebagai pelaku maupun korban. Dan, aku yang tidak pernah ngalamin pun ikut terhanyut, jadi mewek waktu ndengerin dan ikut humming. hihihi ... malu-maluin ga sih. kekekekekekeke ... well, enak juga kok dengerin lagu-lagu berbahasa Jawa yang aslinya berirama campur sari dibawakan secara slow pop begini.

Yuk ikut nyanyi! :)


Monday, November 11, 2019

P a m e r



Memang media sosial itu ada untuk ajang pamer. pamer apa saja. yang merasa diri good-looking secara fisik, ya jelas hobi selfie dan memamerkannya di akun-akun medos mereka, instagram, facebook, you name it. yang merasa diri cerdas, pamer kecerdasan lewat tulisan-tulisan yang bernas dan (mungkin) up-to-date. bahkan kadang ada yang saking ngebetnya dianggap cerdas, dengan nekad nyulik status-status orang (yang mereka anggap cerdas) dan mengunggahnya di timeline mereka tanpa menulis nama penulis status asli. yang hobi memotret, memamerkan hasil jepretannya. yang hobi traveling, mungkin memamerkan foto-foto tempat wisata yang mereka kunjungi, plus ada penampakan mereka di foto-foto itu. yang hobi memasak, memamerkan hasil masakan plus (mungkin) resepnya. dll.

ada orang yang sadar bahwa media sosial itu ajang pamer, dan mereka juga hobi pamer, sehingga mereka pun mahfum jika orang-orang lain di timeline mereka melakukan hal yang sama.

ada yang sadar namun kadang kesal melihat orang-orang pamer hal-hal ga penting (bagi mereka). jika sesekali pamer foto selfie sih oke lah ya. tapi kalau sehari seseorang mengunggah foto selfie berkali-kali, ya bikin muntahlah. kata mereka. lol.

ada orang yang tidak sadar bahwa media sosial itu adalah ajang pamer, sehingga tiap hari mereka komplen, memprotes mereka yang mereka anggap tak tahu malu pamer mulu setiap saat. lol.

aku tipe yang kedua, honestly, apalagi jika orang yang selfie (hampir) setiap hari di mataku ga good-looking, seneb liatnya. kekekekekeke ... apalagi jika seseorang itu orang yang baru nge-add aku, dan ga pernah melakukan interaksi denganku. lha ngapain mereka nge-add aku, heh? lol.

ini edisi #nyinyir 

IB180 20.25 11/11/2019