Search

Wednesday, September 27, 2006

Jeans versus Dosen

Ide menulis artikel ini kudapatkan ketika membaca artikel Aquarini di bukunya KAJIAN BUDAYA FEMINIS yang berjudul "Jins, Dangdut, dan Dosen".

Di universitas tempat Aquarini bekerja, ada tulisan "Berpakaianlah sesuai profesi." Dan silakan terjemahkan sendiri apa makna peraturan tersebut. :-)

Di universitas tempatku kerja ada peraturan yang lebih jelas, perempuan harus memakai rok, atasan blus, atau blazer, sedangkan laki-laki celana panjang untuk bawahan, dan hem untuk atasan.

Di Fakultas tempatku bekerja, dosen perempuan sudah sangat biasa memakai celana panjang dan sama sekali kita tidak melihat signifikansi antara bekerja sebagai dosen dengan tugas utama mencerdaskan kehidupan bangsa (baca => mengajar) dengan harus memakai rok? Ada apa dengan memakai celana panjang? Walhasil, teman-temanku yang dosen sastra itu (sastra berarti seni, mana ada orang seni yang suka mengikuti peraturan? apalagi peraturan yang tidak jelas signifikansinya seperti itu?), tetap saja memakai celana panjang dengan blazer ketika mengajar. Toh, menurutku mereka tetap kelihatan rapi, dan tertutup kakinya, dibandingkan dengan memakai rok yang selutut misalnya, ataupun yang di atas lutut. :)

Bagaimana dengan memakai jeans?

Sewaktu aku kuliah di American Studies UGM, aku harus sering mondar-mandir Semarang--Yogya--Semarang. Perjalanan yang kutempuh kurang lebih tiga jam naik bus tersebut kurasakan akan sangat nyaman jikalau aku memakai celana jeans plus T-shirt. Hari Minggu biasanya aku berangkat ke Yogya, hari Kamis aku pulang ke Semarang dan kelas yang kuampu jam 10. Sudah merupakan pemandangan yang biasa kalau mahasiswaku melihatku datang dan mengajar di depan kelas sambil mengenakan jeans dan T-shirt. I told my students, "Kita sama-sama mengenakan jeans dan T-shirt, yang membedakan mengapa saya adalah dosen di sini sedangkan anda adalah mahasiswa saya adalah, saya membaca buku lebih dahulu daripada anda." LOL.

Kebetulan ketika aku kuliah dulu, dua dosen tamu dari New York dan Michigan, kedua-duanya tipe dosen yang rapi, mengenakan hem dan celana panjang yang bukan jeans. Namun aku bisa melihat dari cara pandang mereka bahwa yang penting dari seorang dosen adalah apa yang ada di otaknya, yang akan dia bagi kepada para mahasiswanya, daripada apa yang melekat di tubuhnya.

Agree???

Btw, itu dulu. Sekarang "seragam kebesaranku" adalah rok panjang warna hitam dan blazer hitam, atau blus hitam. And my students call me as "Ms. Black." And I don't mind it at all. :-) Memakai jeans hanya kadang-kadang ketika aku ke kantor hari Sabtu.

FBS UA 11.30 270906

P.S.: Aku belum selesai membaca artikel Aquarini, baru satu paragraf dan aku sudah tak tahan nafsu untuk menulis pengalamanku sendiri di sini. LOL. Itu sebabnya tidak ada hubungannya dengan dangdut, karena kebetulan juga I don't like this genre of music. :-)

No comments: