Search

Saturday, June 30, 2007

Semarang Pesona Asia

Program SPA ini telah cukup lama digulirkan oleh Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip, namun aku sendiri kurang begitu tertarik dengannya. Bukan karena aku tidak mencintai kota kelahiranku ini, melainkan karena aku sendiri pesimis dengan ide utama program tersebut, bahwa Semarang diharapkan untuk menjadi pesona Asia. ASIA? Di seluruh Indonesia sendiri saja belum tentu. :(
Namun tatkala mbak Omie menyatakan keinginannya untuk berkunjung ke kotaku, dan bertanya, “Kalau aku ke Semarang, aku akan kamu ajak kemana Na?” aku mulai berpikir apa sih yang bisa kupamerkan di kota Lumpia ini?


Pertanyaan itu mengingatkanku beberapa tempat yang kukunjungi bersama kakak adik plus Angie selama libur Lebaran tahun lalu: Vihara Buddhagaya (yang kayaknya waktu kukunjungi bulan Oktober 2006 lalu bernama Avalokitasvara), Masjid Agung Jawa Tengah, dan Pantai Marina. Selain tiga tempat itu, tentu mbak Omie bisa kuajak berkunjung ke Gedung Batu Sam Po Kong yang memang sejak dulu telah terkenal.


Well, mungkin Semarang tidak seeksotis Yogya yang memiliki Malioboro, Kraton dan pantai-pantai berpasir putih, seperti Pantai Samas maupun Parangtritis. Namun Semarang cukup memiliki beberapa tempat yang bisa menarik minat turis datang ke Semarang. Sedangkan bagi teman-temanku yang tersebar di berbagai benua, yah ... bertemu dengan Nana pun sudah sangat menyenangkan. Wakakakaka ...


Hal-hal tersebut di ataslah yang ada di benakku tatkala beberapa minggu lalu Inne, salah satu siswa Advanced 4, datang kepadaku dan menyodorkan proposal paper dengan topik SEMARANG PESONA ASIA. Aku langsung menyambutnya dengan antusias.


Beberapa alasan yang membuat Semarang memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia adalah:


1. Semarang terletak di satu daerah yang permukaannya dapat dibagi menjadi dua: kawasan atas dan kawasan bawah. Dari daerah atas yang kadang dikenal sebagai kawasan “Candi”, kita bisa melihat Semarang kawasan bawah dan mendapatkan pemandangan yang sangat menakjubkan. Apalagi tatkala kita memandang kota Semarang bagian bawah dari kawasan “Candi” di malam hari, kita akan disuguhi pemandangan yang sangat indah dengan berjuta kerlap kerlip lampu di kejauhan.


2. Bangunan-bangunan yang menunjukkan bahwa Semarang merupakan kota damai dengan berbagai agama yang dianut oleh penduduknya.


a. Masjid Agung Jawa Tengah

Tentu saja MAJT bukan satu-satunya masjid agung (besar) yang ada di kota Semarang. Justru MAJT adalah satu masjid terbesar yang paling baru dibangun. Kelebihan masjid ini dibandingkan dengan Masjid lain, misal Masjid Kauman yang merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda, ada pada menara yang cukup tinggi, mencapai 60 m. Di musim liburan, MAJT cukup menarik pengunjung yang ingin naik ke menara untuk melihat kota Semarang dari ketinggian.




b. Gedung Batu Sam Po Kong

Kuil yang semula merupakan masjid ini dibangun oleh Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok yang dalam perjalanannya keliling dunia mampir di daerah Simongan. Setelah dipugar beberapa kali, GB SPK merupakan klenteng yang konon paling besar di seluruh Asia Tenggara. Replika kapal yang dinaiki oleh Laksamana Cheng Ho dan pohon-pohon besar dimana akarnya bergelantungan kesana kemari juga merupakan dua hal yang menarik orang untuk datang berkunjung ke GB SPK. Selain itu, keunikan GB SPK juga terletak pada cukup bervariasinya agama yang dianut oleh para pengunjung yang datang bukan hanya untuk berwisata namun juga untuk ngalap berkah (mengharapkan rejeki) dari Yang Di Atas. Mereka datang pada hari-hari tertentu, misal malam Jumat Kliwon.




c. Gereja Blenduk

Gereja yang kubahnya seperti mangkok terbalik ini (blenduk dalam boso Jowo bisa diartikan menggelembung) merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda. Terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kota Lama, Gereja Blenduk merupakan salah satu gedung yang harus dikonservasi agar tetap terjaga untuk mengingat sejarah masa lalu.

Selain Gereja Blenduk tentu saja masih ada gereja-gereja lain yang juga merupakan peninggalan Belanda, seperti Gereja Gedangan yang terletak di kawasan Kaliwiru.




d. Vihara Buddhagaya

Vihara ini terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan Semarang dan Ungaran, salah kota kecil yang terletak di Kabupaten Semarang. Vihara ini selain dipakai untuk beribadah umat Buddha, juga merupakan salah satu tempat wisata.




3. Bangunan-bangunan yang memiliki nilai historis.

a. Lawang Sewu

Bangunan yang disebut Lawang Sewu (Pintu Seribu) ini memiliki banyak pintu yang konon jumlahnya mencapai seribu. Lawang Sewu juga merupakan peninggalan Belanda. Di ruang bawah tanah terdapat banyak ruang-ruang sempit yang di zaman dulu dipakai untuk penjara.



b. Tugumuda

Tugumuda merupakan satu tugu yang terletak di pusat kota, dibangun untuk memperingati para kaum muda yang meninggal dalam perang melawan Belanda.



c. Museum Mandala Bhakti dan Ronggowarsito

Museum sangat berguna untuk menyimpan benda-benda bersejarah, untuk mempelajari masa lalu, terutama bagi anak-anak, maupun turis yang ingin mengetahui sejarah satu tempat.

d. Beberapa gedung sekolah

Beberapa gedung sekolah, misal SMA N 1 dan SMA N 3 Semarang merupakan dua gedung yang dibangun semenjak zaman Belanda. Sampai sekarang kedua gedung sekolah ini masih memiliki sebagian gedung asli peninggalan Belanda selain gedung-gedung bangunan baru untuk pemekaran.



4. Tourist resorts

Selain tempat-tempat yang telah disebutkan di atas, beberapa tempat yang bisa dikunjungi oleh wisatawan adalah Maerokoco, dimana dibangun miniatur Jawa Tengah, pantai Marina yang meskipun tidak berpasir putih memiliki pemdangan yang cukup indah kala matahari terbit maupun tenggelam.
Sedikit ke arah Selatan, kurang lebih 40 km dari pusat kota Semarang, turis bisa berkunjung ke Bandungan dan Gedong Songo yang memiliki hawa sejuk karena terletak di kaki gunung Ungaran. Di Gedong Songo turis bisa berkeliling naik kuda, maupun hiking bagi mereka yang menyukai olah raga jalan kaki sambil mengunjungi beberapa candi Hindu peninggalan zaman dulu. Msekipun namanya Gedong Songo (Gedung Sembilan), sayangnya hanya ada lima candi yang masih tersisa yang bisa dikunjungi karena keempat candi yang lain telah hilang.


5. Shopping Places

Simpang Lima, jantung kota Semarang, merupakan pusat perbelanjaan modern. Di sini terdapat Mall Ciputra dan Plasa Semarang dengan berbagai macam toko/gerai/outlet. Dari Simpang Lima, bisa ke arah Selatan, kurang lebih 5km kita bisa berbelanja di Java Mall. Harus diakui bahwa mall-mall yang terletak di kota Semarang jauh lebih kecil dibandingkan mall-mall yang tersebar di Jakarta maupun Surabaya, namun tidak berarti bahwa turis tidak bisa memuaskan keinginannya untuk berbelanja.
Untuk pasar tradisional, pasar Johar yang terletak di Jl. KH Agus Salim, kurang lebih 5km ke arah Utara dari Simpang Lima merupakan pasar tradisional terbesar di Semarang. Pasar Johar juga merupakan peninggalan Belanda. Tak jauh dari Pasar Johar terletak Masjid Besar Kauman yang juga merupakan peninggalan Belanda.


Untuk berbelanja makanan khas kota Semarang, turis bisa berkunjung ke Jalan Pandanaran, pusat oleh-oleh makanan khas kota Semarang. Semarang terkenal dengan tiga macam makanan khasnya yakni lumpia, wingko babat, dan bandeng presto. Selain ketiga makanan khas Semarang tersebut, toko-toko di Jalan Pandanaran juga menyediakan berbagai macam jajanan pasar khas Semarang.









6. Akomodasi

Untuk keperluan tinggal para turis, Semarang memiliki banyak pilihan hotel, mulai dari hotel melati, sampai hotel bintang lima tersedia di kota Semarang. Bagi para pebisnis, mungkin tinggal di Hotel Ciputra maupun Hotel Grand Santika yang terletak tak jauh dari Simpang Lima merupakan pilihan yang tepat. Bagi mereka yang menginginkan ketenangan bisa memilih tinggal di Hotel Patrajasa maupun Hotel Grand Candi yang terletak di kawasan atas.

Bila anda tertarik lebih jauh lagi tentang program SEMARANG PESONA ASIA, kliklah website khusus itu di www.semarangpesonaasia.com
PT56 16.55 290607

2 comments:

triesti said...

you should've written this in English..

Nana Podungge said...

Ok, I will translate it into English, Triesti, and then post it in my "official" blog. LOL.
Thanks.