Search

Tuesday, June 02, 2020

Body versus Wajah (laki-laki)


Waktu duduk di bangku SMA, ada 2 siswa perempuan di kelasku; aku dan De. Dia tinggi semampai jika dibandingkan denganku yang bertubuh pendek, meski dia sebenarnya ga tinggi-tinggi amat sih. Satu kali dia pernah bilang, "Kamu tahu ga Na, kata orang, perempuan yang bertubuh pendek lebih mudah dapat pacar karena perempuan yang tubuhnya tinggi susah nyari pacar yang tubuhnya lebih tinggi dari dia."

 

Dari pernyataan ini kita bisa menyimpulkan bahwa (kebanyakan) perempuan akan memilih laki-laki yang lebih tinggi dari dia, minimal tingginya sama, untuk menjadi pasangannya. Mungkin ketika pasangan ini berfoto bersama, akan lebih enak dipandang ketika si laki-laki lebih tinggi (fisiknya) dibanding si perempuan, karena masyarakat umumnya berpendapat begini. Jika si laki-laki lebih pendek dibanding si perempuan, mereka akan mengusahakan bagaimana caranya agar di foto si laki-laki nampak lebih tinggi.

 

Di satu tulisan sebelum ini, aku menulis tentang dua jenis selera laki-laki: sebagian menyukai perempuan yang berwajah cantik meski tubuhnya biasa-biasa saja, mungkin kerempeng atau gemuk. Sebagian lain lagi lebih memilih perempuan yang berwajah biasa saja tapi tubuhnya seksi, a.k.a langsing namun di titik-titik tertentu berisi dan membulat. Lol.

 

Bagaimana kalau selera perempuan terhadap laki-laki? Well, sekali lagi, ini aku hanya membahas fisik lho ya, ga termasuk yang non fisik, misal kecerdasan, kesalehan, kecakapan berkata-kata, ketebalan kantong, dll. Lol.

 

Mungkin semua perempuan setuju dengan pernyataanku di paragraf kedua di atas, kebanyakan perempuan memilih laki-laki yang bertubuh lebih tinggi dari dia. Selain itu, apalagi?

 

Wajah. Menurut foto yang kuunggah disini, wajah laki-laki bisa dibagi dalam beberapa kategori, mulai dari sangat maskulin, maskulin, feminin, sampai sangat feminin. Aku yakin, dari masing-masing kategori ini, selalu akan ada perempuan yang memilihnya. Ada perempuan yang menyukai laki-laki berwajah sangat maskulin, (tapi ga mesti serem lho ya) bahkan sampai laki-laki yang berwajah sangat feminin. Selera orang sih bebas kan ya. Nah, 'masalahnya' adalah konon ada penelitian yang menghasilkan kesimpulan bahwa selera perempuan itu bisa berganti-ganti mengikuti siklus tubuh mereka. (baca => siklus masa subur.)

 

Sebagai perempuan aku menyetujui hasil penelitian ini, lol. Kadang, aku bisa menikmati memandang wajah laki-laki yang maskulin, dan rada 'gimanaaaa' begitu memandang wajah laki-laki yang feminin. Lol. Di saat lain akan berubah. Lol.

 

Beberapa saat lalu seorang kawan mengunggah foto-foto aktor berwajah Oriental di IG-nya. Kubaca komen-komen histeris (saking sukanya, lol), hmmm … kok begini amat yak. Masalahnya, aku ga pernah tertarik pada laki-laki berwajah Oriental. Meskipun Aaron Kwok ganteng di masa mudanya dulu, lol, aku butuh waktu beberapa saat untuk 'mempelajari' wajahnya untuk kemudian setuju bahwa dia ganteng. Lol. Beda ketika melihat Dory Harsa, si penyanyi muda eks penabuh kendang band Lare Jawi milik Didi Kempot, ga butuh waktu lama aku bisa mengatakan bahwa dia ganteng sundul langit. Kekekekekeke … Tom Cruise juga dong, gantengnya awet yak. Lol.

 

Dory Harsa


Jadi ingat waktu kuliah dulu, seorang dosen laki-laki memuji Paul Newman. "Isn't he gorgeous, Nana?" tanya dosenku itu. Jawabku, "Maybe yes, once upon a time when he was young. But now he is old," innocent sekali kan aku? Lol.

 

Body. Banyak laki-laki berusaha sekuat tenaga untuk memiliki tubuh 'ideal': berisi. Well, setahuku tidak ada laki-laki yang ingin bertubuh langsing, beda dengan perempuan. :) Biasanya, mereka yang mampu membuat tubuhnya berisi, kadang menjadi kebablasan berusaha membuat tubuhnya kekar, ala Ade Rai, atau minimal membuat perutnya sixpack. Padahal malah jarang loh perempuan yang pingin pasangannya berperut sixpack, atau lengan yang kekar. Kata temanku yang perutnya sixpack ga enak buat kelonan, keras tubuhnya. Kekekekeke …

 

Ada perempuan yang suka laki-laki berperut sedikit berlemak, (atau banyak?) entah mungkin hal ini berarti laki-laki itu berduit? Lol. Atau mungkin enak buat kelon karena sedikit empuk? Lol. Tapi di bukunya "Pengakuan Eks Parasit Lajang" Ayu Utami mengisahkan satu kali Erik (suaminya) mulai malas berolahraga, hingga tubuhnya mulai berlemak disana sini. Ayu Utami yang hobi berolahraga dan berusaha agar tubuhnya tidak berlemak memandang perut Erik yang mulai berlemak dengan sorot pandangan tidak rela ('jijik') seperti sebagian kaum lelaki yang enggan melihat tubuh istrinya mulai terlihat berlemak setelah melahirkan anak.

 

Entah tubuh akan berlemak atau kurus atau berlemak, kata seorang kawan (yang fotonya kupinjam ini) bilang yang penting laki-laki itu (eh, perempuan juga loh) berolahraga agar terus bergairah hidup, tidak loyo, dan tidak lekas cape ketika bertempur. Hihihi …

 

LG 14.04 02-Juni-2020


No comments: