Search

Monday, July 30, 2007

Minggu 15 Juli 2007

Hari Minggu 15 Juli 07 aku dan Angie mengunjungi satu acara, entah apa namanya, yang diselenggarakan di Lawang Sewu, salah satu landmark Semarang yang akhir-akhir ini lumayan sering dipakai untuk ‘venue’ acara-acara tertentu, seperti pameran. Salah satu sebabnya tentu adalah untuk mempromosikan Lawang Sewu, dalam rangkaian kegiatan SEMARANG PESONA ASIA yang akan diselenggarakan tanggal 10 Agustus sampai 15 Agustus 2007.


Hampir tiap hari aku melewati Lawang Sewu tatkala mengantarkan Angie sekolah, terutama tentu setelah dia masuk SMA. SMA N 3 Semarang terletak tidak jauh dari Lawang Sewu. Kebetulan juga kedua gedung ini sama-sama peninggalan zaman kolonial Belanda. Namun terakhir kali aku memasuki Lawang Sewu, kalau aku tidak salah ingat, adalah sekitar pertengahan 1980-an, tatkala aku masih duduk di bangku SMA. Bukan karena aku tidak bangga dengan keberadaan Lawang Sewu di kota kelahiranku ini, namun sifatku yang berubah menjadi homebody type yang membuatku jarang keluyuran.


Tanggal 15 Juli kemarin aku setengah memaksa Angie menemaniku kesana karena aku ingin menjepret beberapa bagian dalam gedung untuk kutunjukkan di blog. Hal ini bermula dari tanggapan hangat dari teman-teman milis RumahKitaBersama akan tulisanku “Semarang Pesona Asia”. Apakah kondisi di dalam gedung Lawang Sewu sama megahnya seperti Lawang Sewu dari luar? Sering aku dengar gosip bahwa Lawang Sewu akan dijual ke tangan swasta untuk dijadikan ini itu karena pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk maintainance.


Sebagai jawabannya, lihat saja foto-foto berikut ini.

Foto di bawah ini dijepret dari lantai dua, menunjukkan kurang perawatan.


Foto berikut ini dijepret dari tempat yang sama dengan foto di atas, hanya kamera diarahkan lebih ke atas. Bisa dilihat bahwa ini merupakan langit-langit dari salah satu kubah Lawang Sewu. Seperti foto di atas, keadaan yang buruk ini menunjukkan kurang perawatan.




Foto ini merupakan salah satu kaca jendela. Meskipun tembok-tembok di sekitarnya menunjukkan perawatan yang kurang, jendela ini masih menunjukkan ukiran-ukiran yang indah. Mengapa ukiran di jendela ini berwujud perempuan berkulit putih dan berpakaian a la Eropa tentu karena Lawang Sewu dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.




Foto di bawah ini (ada yang numpang pamer kenarsisannya, LOL) hasil jepretan salah satu lorong yang ada di bagian dalam, namun tetap terkena sinar matahari. Perhatikan lantai yang menunjukkan kondisi yang cukup lumayan.



Foto berikut ini menunjukkan salah satu lorong, di mana di sebelah kiri kanan ada ruang-ruang dengan pintu-pintu besar kokoh tertutup rapat. Si narsis ikutan nongol di bawah ini. LOL. Foto diambil dari dalam gedung. Sinar matahari yang terlihat di ujung lorong merupakan teras sebelah luar.




Di bawah ini kamu bisa lihat kondisi lantai paling atas Lawang Sewu, kotor, singup (what language is it? LOL) dan sama sekali tidak terawat. Aku ga bakal mau ke sini di malam hari hanya berdua dengan Angie. Kalau ditemani sang jagoan yang katanya tidak takut apa-apa (baca: Abangku), barangkali aku mau juga uji nyali. Wakakakaka ... Ini belum ke lantai bawah tanah yang konon lebih misterius. :)




Di bawah ini salah satu pintu di antara seribu pintu (lawang sewu). :)



Si narsis nongol lagi, di satu lorong yang terletak di bagian luar, menghadap arah Barat. Kondisi yang terlihat cukup bagus.



Dua foto di bawah ini adalah keadaan di luar gedung, jika diadakan pameran di Lawang Sewu.





Tugumuda jika dijepret dari lantai dua Lawang Sewu, di lorong sayap selatan.




Hari Minggu 15 Juli 07 setelah berputar-putar di Lawang Sewu, aku mengajak Angie ke Gedung Batu Sam Po Kong, bukan untuk menjepret gedungnya, melainkan pohon-pohon yang memiliki akar yang menjulur ke sana ke mari, salah satu keanehan yang terjadi di muka bumi. (Aku menyitir kata Abang nih.)


Lihat sendiri ya di foto-foto berikut ini.










Tempat terakhir yang kukunjungi bersama Angie hari itu adalah warung bakso Pak Geger yang terletak di Jalan Mintojiwo, Semarang Barat.



NOTE: Semua foto hasil jepretan digital camera yang ada dalam hape Sony Ericson K510i, milik Angie.

PT56 13.25 290707

No comments: