Search

Thursday, August 03, 2023

Kangen Jogja

 

penampakan pintu gerbang masuk UGM 'terkini

Gegara ngecek 'statscounter' untuk melihat IP address orang-orang yang visit blog-ku, aku 'terjerembab' ke postinganku yang ini. Well, 16 tahun telah berlalu, dan mohon dimaklumi jika aku lupa apa-apa yang telah aku tulis di blog ini. (ada seseorang yang (well, entah komplain entah nyindiri entah usilnya muncul, lol) bilang, "blogmu yang mana? Blogmu banyak banget og,") lol ketika aku mengundangnya untuk membaca satu artikel yang baru kutulis.

 

Well, di tahun 2007, aku tentu tidak membayangkan bahwa pada satu waktu, aku akan 'dengan mudah' berkunjung ke Jogja saat aku kangen Jogja. Haha … memang benar apa kata pepatah, tak perlu lah kita terlalu mengkhawatirkan masa depan. Bukankah masa kini yang kita jalani sekarang adalah 'masa depan' di masa yang telah lalu? Yang kita khawatirkan juga?

 

Nevertheless, meski sejak kenal 'dolan pitpitan' dengan Ranz, aku cukup sering dolan ke Jogja -- minimal setahun sekali lah -- aku belum sempat mewujudkan keinginan yang aku tulis di blog itu.

 

Pertama. Aku ingin 'dolan' ke Jogja dan tinggal di sana selama, let's say satu minggu. Menginap di satu hotel di daerah Jakal km 5. demi untuk menghadirkan rasa melankolik saat kuliah dulu.

 

Kedua. Sejak tahun 2018 (waktu itu Raditya menawariku menginap di kos-kosannya saat aku ke Jogja yang terletak di Gang Srikaloka, Jakal km 5) aku sering mengajak Ranz menginap di kawasan Jakal km 5 saat dolan ke Jogja. Tapi, ya gitu deh, mentok paling hanya 2 - 3 malam. Ga sampai satu minggu. Haha … benar-benar selow kalau aku bisa seperti ini.

 

Ketiga. Pandemi yang terjadi di tahun 2020 hingga pertengahan 2022 telah membuat area UGM itu seperti area yang 'restricted' bagi orang luar. Aku kan sekarang 'hanya' lulusan UGM, bukan mahasiswa atau pekerja di UGM. Jadi ya rada susah masuk kawasan UGM

 

Untunglah di pertengahan tahun 2023 UGM sudah 'terkesan' terbuka lagi untuk orang awam. Waktu itu, aku dan Ranz lewat area dalam UGM untuk mencapai Selokan Mataram. Thank god. Tapi, aku belum punya kesempatan untuk masuk ke perpustakaan American Corner, atau perpustakaan lain. Barangkali asyik masuk perpustakaan FIB, aku ingin melihat copyan skripsiku. Punyaku telah hancur lebur dimakan rayap.

 

Keempat. Kolam renang UNY sudah tak lagi buka sampai malam. cuma sampai jam 6 sore. once I got this info from someone on facebook. 


Kelima, toko buku Social Agency di Jl. Gejayan sudah tutup. haha ... pablebuat? juga aku tak lagi perlu pergi ke warnet, jaringan internet sudah jauh lebih mudah kita dapatkan sekarang, sejak ada android.

 

Keenam. Tentu saja beberapa hal telah menghilang, misal rumah makan Pak To. Lha wong rumah makan gudeg Barek saja sekarang sudah menjadi apa ya? Semacam bistro? 

 

Plus, jika di postingan itu aku menulis 'aku akan berjalan ke sana ke situ bla bla bla' (waktu kuliah S1 aku naik motor, tapi waktu kuliah S2 aku jalan kaki ke kampus) kali ini, aku akan naik sepeda. you know, sejak entah kapan aku bermimpi ingin 'bike to campus' yang berarti aku berangkat kuliah (lagi) naik sepeda.

 

But, still, area Jalan Kaliurang km 5 tetap menghadirkan rasa melankolik buatku. Entahlah. Mungkin karena saat kuliah S1 maupun S2 dulu itu aku sering dengar suara drumband di saat subuh?

 

PT56 15.29 03.08.23

 

Juli 2023

Juli 2023

 

No comments: