Search

Saturday, February 16, 2019

Shopping Online

taken from this link



Mungkin saya bisa dikategorikan orang lawas yang sulit menerima hal-hal baru, terutama jika berhubungan dengan satu hal ini : shopping online.


Delapan tahun yang lalu -- awal 2011 -- saya ikut satu lomba iseng menulis surat cinta di satu media sosial. Pemenangnya mendapatkan hadiah dari penyelenggara, yang kebetulan memiliki barang dagangan yang dia jajakan di media tersebut. Kebetulan saya merupakan salah satu pemenang, sehingga dikirimi satu barang -- tas -- yang lucu. Entah mengapa hal ini membuat saya merasa 'berhutang' sehingga merasa perlu membalas kebaikan ini dengan membeli satu barang dagangannya. Kalau tidak salah ingat, saya membeli sebuah cardigan.


Selang beberapa hari kemudian, cardigan itu sampai ke alamat saya. Ternyata, oh, ternyata, saya kurang sreg dengan bahannya, plus setelah saya coba pakai, saya merasa kurang cocok.


Semenjak saat itu, saya berpikir saya lebih cocok beli barang-barang langsung, bisa langsung saya pegang, bisa langsung saya coba (misal baju atau sepatu). Saya tidak keberatan meluangkan waktu untuk pergi berbelanja ke supermarket atau department store jika saya memang butuh sesuatu. Itu sebab saya tidak pernah install aplikasi belanja online di hape saya.


Namun ternyata semakin kesini justru nampaknya belanja online kian banyak peminatnya ya. Mungkin memang sudah zamannya orang-orang beralih dari yang offline ke online. Bahkan mulai terdengar kabar-kabar toko offline yang tutup karena jumlah pembeli menurun drastis. Jika saya kurang sreg membeli barang online, soulmate saya justru sangat getol window shopping online. Bisa berjam-jam dia mantengin lapak-lapak online itu. Pernah bermasalah dengan beberapa penjual online tidak menyurutkan pilihannya untuk terus belanja online. Dan seiring waktu berjalan ternyata kadang saya menemukan beberapa barang yang saya butuh beli online, misal tas sepeda lipat, atau buku TOEFL. So far sih, saya ga ada masalah untuk beli online, meski saya tidak pernah install aplikasi belanja online. :D saya bisa minta tolong soul mate saya, atau anak saya untuk memesankannya.


Tulisan ini saya tulis bersamaan dengan geger orang-orang uninstall bukalapak karena konon sang CEO salah memilih diksi yang ramah saat ngetweet. Saya ga perlu uninstall karena hape saya bersih dari aplikasi seperti itu. Hehehe … Soul mate saya yang hobi belanja online, dan beberapa kali komplain tentang BL, nampaknya adem ayem saja. Tapi, seandainya dia sampai ikutan uninstall BL di hapenya, itu bukan karena ternyata konon sang CEO BL kampreter, melainkan karena servis BL yang kian kesini kian memburuk, dan BL kian kapitalis.


LG 09.29 15 Feb 2019

No comments: