Search

Monday, February 25, 2019

Bertoleransi


Tulisan ini berhubungan dengan satu kisah Angie ketika masih duduk di bangku TK berkenaan dengan seorang kawan sekelasnya. :)

Satu kali, ketika aku ke sekolah -- mungkin mengambil raport -- guru wali kelasnya bilang ke aku kalau Angie tidak suka jika diminta bekerja sama dengan seseorang. Saking tidak senangnya, si teman sekelas itu bakal langsung terlihat takut jika diminta mengerjakan sesuatu berpasangan dengan Angie. Si guru kelas memintaku untuk bertanya kepada Angie apa alasannya.

pic was taken from here

Maka, begitulah, sesampai rumah, aku bertanya kepada Angie. Jawabannya membuatku melongo, "Si X itu lelet kok Ma. Kalau Angie minta dia melakukan ini atau itu, dia pasti ga paham. Akibatnya kan Angie harus mengerjakan tugas dari bu guru sendiri. Ya Angie kesal lah." LOL.

O my god, I never thought she would behave like that. Well, tapi aku lupa aku berkomentar apa kepadanya waktu itu. Did I encourage her to try understanding her classmate? Or what?

Waktu melanjutkan sekolah ke SD, mereka bersekolah di sekolah yang berbeda. Namun mereka bertemu lagi di SMP yang sama. Si kawan itu nampak sangat tidak nyaman ketika bertemu Angie di sekolah. Demikian Angie bercerita kepadaku. Namun, Angie sudah lebih 'dewasa' sehingga dia mau menerima 'gap' di antara dia dan si X tersebut. Akan tetapi aku lupa apakah mereka pernah berada di satu kelas, dan harus bekerja satu kelompok. LOL.

Maka, seperti yang kutulis di postingan tentang 'kuliah pernikahan' aku heran, Angie is really receptive to her workmates now. Intellectual gap is no longer a big deal for her. (Well, meski aku ga tahu seberapa dia mampu tolerable. LOL.)

*******

Ketika aku mendapati kegusaranku pada seorang laki-laki yang sekian tahun lalu pernah dekat denganku ketika kuketahui dia berada di barisan para kampreter, dan rasa gusar itu kadang membesar menjadi rasa kesal padanya -- mengapa dia tidak menggunakan akal sehat ketika menjunjung satu capres, well, 'akal sehat menurut cebonger tentu saja, lol (tahukah kamu bahwa 'akal sehat pun sawang sinawang beberapa tahun terakhir ini? Lol) aku menyadari dari mana Angie mendapatkan sifat 'itu' => dari aku, nyokapnya! Kekekekeke)

Beberapa minggu lalu aku bercerita pada Ranz. "I really cannot accept the fact that those two guys were on 'those boats', one is kampreter, the other is golputer!" okay, banyak orang mungkin memiliki pasangan hidup yang memilih capres atau parpol yang berseberangan, but that is definitely not me. Soul mate-ku harus memiliki cara pandang yang sama denganku. Si kampreter mungkin terlalu bodoh sehingga mudah dibodohi. :p si golputer terlalu kritis dan apatis sehingga yaaa … begitu deh. What a shame. (sigh …)

Untunglah, aku (dulu) ga jadi lebih jauh menjalin hubungan dengan salah satu dari mereka. Kekekekeke …

PT56 22.50 23Feb2019

No comments: