Search

Saturday, February 10, 2007

Anak-anak itu ...

Jadual kelas EC ku setiap hari Senin dan Rabu pukul 15.30-17.00. (NOTE: EC = Elementary Children Class, yang berisikan anak-anak SD. Kebetulan kelasku berisi anak-anak kelas ISD, berusia sekitar 6-7 tahun.) Sementara kelas Angie—dia di level High Intermediate sekarang—hari Senin dan Rabu pukul 17.00-19.00. Demi efisiensi (alias bisa dibaca: Angie malas berangkat sendiri), Angie berangkat ke tempat kursus dimana aku juga tercatat sebagai salah satu pengajarnya bareng aku, meskipun untuk itu dia bakal bengong kurang lebih 2 jam.
Salah satu kebiasaan Angie—bareng teman-temannya—adalah ke kamar kecil khusus perempuan yang kebetulan terletak di samping kelas EC-ku, sekitar pukul 16.30. Angie dan teman-temannya kadang mengintip dari balik kaca kecil yang terletak di tengah pintu, kemudan melambai ke arahku, “Hello Ma!”
Seminggu yang lalu hal itu terjadi lagi. Kebetulan pada waktu itu, aku sedang mengecek tugas para siswa, kemudian menandatangani buku-buku mereka. Sementara sebagian siswa perempuan mengitariku, sebagian duduk-duduk manis di kursi mereka masing-masing, sebagian siswa laki-laki asik mainan tirai di jendela, menariknya ke atas, kemudian menurunkannya, begitu berulang-ulang. Kadang-kadang, ada yang membuka pintu, keluar kelas, kemudian pintu ditutup oleh mereka yang masih berada di dalam kelas, dan main dorong-dorongan pintu. Aku pikir mereka melakukannya karena mereka tidak bisa duduk diam tanpa melakukan apa pun juga. Tahu kan tipe anak-anak yang hiperaktif yang tidak bisa tanpa melakukan kegiatan apa pun?
Tiba-tiba salah satu siswa perempuan yang mengitariku berbisik di telingaku, “Ms. Nana tahu ga kenapa anak-anak cowo itu mainan tirai? Bahkan keluar kelas?”
Aku balik bertanya, “Enggak tuh. Emangnya kenapa?”
Dia menjawab, “Itu loh Ms. Godain anak-anak SMA yang ke kamar kecil!” dia mengatakannya dengan sok tahu dengan nada orang-orang dewasa yang hobby ngerumpi. LOL.
Aku cuma tersenyum sambil berkomentar pendek, “Oh ya?”
Dia bilang, “Iya, liat aja. Hmm .. . masih kecil begitu kok udah godain cewe-cewe SMA. Kalau sudah besar mau jadi apa mereka?” dengan nada lebih sok tahu. LOL. LOL.
Bayangin, kalimat seperti itu diucapkan oleh seorang anak perempuan berusia 6 tahun!!! Darimana dia belajar ngerumpi seperti itu? Dari lingkungannya tentu, entah orang tuanya, entah mbaknya (NOTE: mbak yang diartikan sebagai pembantu rumah tangga. LOL.) entah tetangganya, atau siapa lagi lah.
Dia mengomentari teman-teman sebayanya yang bertingkah seperti anak-anak remaja dengan godain cewe-cewe remaja, tanpa dia sendiri sadari bahwa caranya berbicara, maupun berpikir, sudah seperti anak-anak remaja juga, atau bahkan lebih tua dari itu. LOL.
Hari Rabu yang lalu, ketika aku memberi waktu istirahat 5 menit di tengah-tengah kelas, sebagian anak-anak berhambur ke kantin untuk membeli jajan yang mereka inginkan, untuk kemudian balik ke kelas, sebagian yang lain kulihat hanya duduk-duduk di kursi masing-masing, sembari ngobrol, sebagian lagi, memilih mengitariku, sambil menontonku mengoreksi pekerjaan mereka.
Siswa perempuan yang kuceritakan di atas kembali ke kelas dengan membawa snack yang bernama LEO. Dia pamerkan snack itu kepadaku, sambil berkata, “Ini enak loh Ms. Namanya LEO.”
Dengan iseng aku bilang, “I am a LEO.”
Dia bertanya, “Hah? Ms. Nana apa?”
Aku bilang, “I am a LEO. Ms. Nana is a LEO.”
Dengan mimik muka yang tetap tidak mengerti ke arah mana pernyataanku, dia bertanya, “Maksud loe?” dengan logat kejakarta-jakartaan (atau betawi yah?) yang sekarang sedang ngetop. Wakakakakakaka ...
Sesampai di rumah, Angie bertanya kepadaku, “Siswa EC Mama yang kecil, item, nakal itu namanya siapa Ma?”
“Emang kenapa?” tanyaku.
“Tadi waktu Angie dan teman-teman ke kamar kecil, tuh anak keluar kelas, trus godain kita, “Cewe ...!”
HAH????????????????????
Gosh, anak-anak itu ... apa yang membuat mereka menjadi matang lebih cepat daripada waktunya??? Baik yang laki-laki, maupun yang perempuan.
PT56 14.30 090207

No comments: