Search

Monday, September 25, 2023

Bangkit dari Keterpurukan

 


Sekian tahun yang lalu, satu komunitas alumni kampus -- KAGAMA VIRTUAL -- mengadakan lomba menulis 'inspiring stories'. Semua tulisan yang dikirim ke panitia akan dimasukkan ke dalam antologi 'INSPIRING STORIES'; hal ini lah yang membuatku ikut mengirim tulisan. Aku mengirim 2 tulisan yang kuharapkan cukup inspiring buat yang lain: (1) perjalanan spiritual yang kualami kurasa cukup inspiring, terlahir di sebuah keluarga yang sangat relijius kemudian berkembang menjadi seorang agnostic. Entah menurut orang lain ya. Ha ha (2) pengalamanku sebagai pekerja bersepeda demi Ibu Bumi. Uhuk. Heroik sekali kan? Lol.

 

Dua hari yang lalu seorang kawan menulis status di media sosial, dia menawari para pembaca status itu untuk menulis bagaimana seseorang bangkit dari keterpurukan. Kebetulan kawanku ini -- namanya Hengki -- seorang wiraswasta yang sudah jatuh bangun berkali-kali. Dan dia pede sekali menulis kisah-kisah keterpurukannya dalam berbisnis, demi untuk 'mengajari' para pembacanya agar tidak sampai terpuruk habis-habisan dalam berbisnis karena ketidaktahuan, atau tertipu mitra bisnis, dll. Hengki menawari pembaca yang mau menulis kisahnya, dan dia akan memilih penulis kisah yang beruntung untuk dia hadiahi buku-bukunya. FYI, Hengki ini rajin menulis pengalamannya di medsos, dan dengan pede membukukan kisah-kisahnya itu dan menjualnya. Bisa kukatakan bahwa strategi marketingnya bagus sekali, didukung kepercayaan diri yang tinggi, tentu saja.

 

Dan karena Hengki tidak membatasi kisah bangkit dari keterpurukan ini tidak melulu tentang bangkit dari bisnis yang gagal, pokoknya bangkit dari keterpurukan apa saja, dengan semangat aku menulis kisahku. (Please check the previous link.) Well, ada yang menulis komen di tulisanku bahwa hal yang aku alami itu biasa saja, ga ada bagian 'heroik' bangkit dari keterpurukan, lol. Yaaa mungkin saja begitu ya. Hahaha … barangkali orang itu tidak pernah dengar anak yang diusir oleh orangtuanya karena memutuskan untuk, let's say, pindah 'kepercayaan'. Well, aku cukup beruntung sih, meski dulu Mom ngomelin aku berkali-kali karena aku tak lagi shalat, mengaji (baca alquran), dan tidak pernah membayar utang puasa, beliau tidak pernah mengusirku dari rumah. Padahal satu kali aku sudah bilang ke Angie, "Yang, siap-siap kalau kita diusir dari rumah. Kita cari kos ya?"

 

Sampai Mom wafat di tahun 2018, beliau tidak pernah mengusirku dan Angie. Di beberapa bulan terakhir hidup beliau, saat aku dan Angie menjaga beliau saat opname di rumah sakit (karena kesibukan kami berdua, kami memilih menjaga di malam hari, jam 9 malam sampai jam 6 pagi), Mom selalu memandang kami dengan sorot mata penuh kasih dan terima kasih.

 

Kembali ke postingan Hengki …

 

Ada beberapa orang yang bertanya apakah diperbolehkan menulis bangkit dari kegagalan perkawinan. Weh, hebat ini. Aku ga bisa share kisah seperti ini di depan public je. Sekian tahun yang lalu, di grup KAGAMA VIRTUAL ada seorang perempuan yang menulis kisah berseri tentang kegagalan perkawinannya. Tapi, grup KAVIR itu kan grup tertutup, meski jumlah membernya puluhan ribu orang, tetap saja itu grup tertutup, pembacanya terbatas. Lha postingan Hengki itu selalu for public je.

 

MS48 20.47 25.09.2023

 

No comments: