Search

Tuesday, August 14, 2012

Mbah Zubaidah: fenomena patologi sosial

Kucopy paste dari sini :)

Dec 27, '11 4:03 PM
for everyone
Dalam rangka mengerjakan salah satu tugas dari kampus, lebih tepatnya dalam mata kuliah ‘Patologi dan Rehabilitasi Sosial’ Angie melaksanakan wawancara dengan seorang ‘pengemis’ yang nampaknya biasa mangkal di salah satu sudut Plasa Simpanglima, tepatnya di dekat toko D Donuts. And I was with her to accompany her.

Wawancara ini kita lakukan pada hari Senin 26 Desember 2011 sekitar pukul tiga sore, setelah kita mengadakan pengamatan keadaan sekitar secara sekilas. Pengamatan ini kita adakan dalam usaha ‘memilih calon narasumber yang ‘tepat’. Ada empat pengemis yang kita amati, namun kemudian kita memilih seorang perempuan yang sudah terlihat ‘sepuh’ yang duduk sendirian di emper toko.

Si ‘mbah’ ini mengaku bernama Zubaidah, berasal dari Langensari, Kalialang. Suaminya sudah meninggal dunia. Anak perempuan satu-satunya dia ceritakan menjadi penyumbang devisa negara dengan menjadi seorang tkw di Hongkong. Cucunya satu, Agustiawan, yang katanya berusia sekitar 9 tahun. Menantunya pergi meninggalkan anak dan cucunya karena ‘gila perempuan’. Mbah Zubaidah mengaku berusia 80 tahun.

Dia telah menjalani ‘profesi’ ini dengan bermarkas di satu sudut Plasa Simpanglima sejak dua tahun lalu. Di pagi hari dia masih sempat memasak untuk makan cucunya. Sekitar pukul 11.00 dia berangkat menuju Semarang naik ‘colt’. Dia butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai di ‘tempat kerjanya’.  Dia biasa ‘nongkrong’ di tempat itu sampai pukul 20.00, karena di sore hingga malam hari itulah dia mengais rezeki lebih banyak dibandingkan di siang hari. Jika dia sedang beruntung, (hari ‘ramai’) dia bisa mengantongi uang sekitar Rp. 50.000,00 – Rp. 60.000,00. Namun jika sepi, dia hanya mendapatkan sekitar Rp. 30.000,00. Kalau sedang ‘apes’, maka dia hanya hanya dapat uang pengganti transport.

Mbah Zubaidah mengaku terpaksa menjadi pengemis karena anaknya yang menjadi tkw tidak pernah mengiriminya uang sedangkan dia harus membesarkan cucu yang ditinggalkan.
Beberapa kali dia pernah ‘digaruk’ oleh pemerintah kota dan dia disarankan untuk bersedia dimasukkan ke panti jompo. Bahkan dia boleh membawa cucunya untuk tinggal di panti jompo. Namun karena dia mengaku tidak mau menjual rumah petak peninggalan suaminya, dia kembali lagi ke jalan untuk mencari uang dari pada harus ongkang-ongkang di panti jompo.

Ketika aku dan Angie sedang mengadakan wawancara, lewat seorang laki-laki bertubuh tinggi besar yang memandangi kita sambil senyum-senyum, dan bertanya kepada mbah Zubaidah, “Mbahe ditakoni opo wae to mbah?” Namun orang itu tidak berhenti, sekilas dia hanyalah orang lewat. Namun kemudian mbah Z menjelaskan kepadaku bahwa orang itu biasanya mengusir dia dari emperan toko karena di situ bukanlah tempat para pengemis berkeliaran mencari uang. Dia disuruh keluar dari areal halaman Plasa, dan hanya diperbolehkan berdiri di pinggir jalan. Mbah Z bilang dia kadang menurut, namun karena di pinggir jalan dia akan kepanasan jika panas, dan kehujanan jika hujan, maka dia segera akan kembali lagi ke tempat mangkalnya.

Demikian laporan kutulis tanpa menambah maupun mengurangi informasi yang kudapatkan.

PT56 13.32 271211

martoart wrote on Dec 27, '11
Semoga postingan ini dibaca para elit politik istana dan senayan.
afemaleguest wrote on Jan 2
martoart said
Semoga postingan ini dibaca para elit politik istana dan senayan.
kalo bisa membantu memperbaiki kinerja para 'petinggi' ...
onit wrote on Dec 27, '11
terpaksa menjadi pengemis karena anaknya yang menjadi tkw tidak pernah mengiriminya uang sedangkan dia harus membesarkan cucu yang ditinggalkan.
ini yg bikin trenyuh bgt :(
rirhikyu wrote on Dec 28, '11
onit said
ini yg bikin trenyuh bgt :(
idem
huflepuff wrote on Dec 27, '11
Kasihan si Mbah..
di usia senja dia masih harus berjuang menghadapi hidup yang keras..

Eh.. Mbak Nana masih mahasiswa ya?
rirhikyu wrote on Dec 28, '11
huflepuff said
Eh.. Mbak Nana masih mahasiswa ya?
Jawabin ya mba :)
Anggie anaknya ^_^
emaknya mah dah mantan mahasiswa tapi masih gaol sama mahasiswa ... xixixixixi

*eh bener kan mba? lohhh.. ga yaken getu :))))
afemaleguest wrote on Jan 2
rirhikyu said
Jawabin ya mba :)
Anggie anaknya ^_^
emaknya mah dah mantan mahasiswa tapi masih gaol sama mahasiswa ... xixixixixi

*eh bener kan mba? lohhh.. ga yaken getu :))))
hehehe ...
iya, thanks Febbie ^__^

No comments: