Search

Friday, April 01, 2011

Kelas "Religious Studies" versus akreditasi

Vito and me, Halloween event 2012

 

Sekolah tempatku bekerja sejak tahun ajaran 2008/2009 adalah sebuah sekolah yang mendapatkan label 'an international school'. Berdiri tahun 2000, dan baru tahun ini kita akan meluluskan siswa kelas 12. 😊

Beberapa bulan terakhir ini guru-guru SMA sedang 'dikerjain' untuk menyiapkan borang-borang untuk akreditasi SMA. (So far, baru SD dan SMP yang telah diakreditasi.) Dan baru saja aku tahu bahwa pelajaran 'Agama' termasuk mata pelajaran wajib yang harus dimasukkan dalam kurikulum. Mungkin ini sebabnya pelajaran 'Religious Studies' dimasukkan dalam kurikulum tahun ajaran ini. (Di tahun ajaran 2008/2009 maupun 2009/2010, tidak ada pelajaran ini.)

Yang bagiku menggelikan -- terlalu dipaksakan kesannya -- adalah bahwa pelajaran 'Agama' ini harus disampaikan dalam bahasa Indonesia. (so far, we always use English as the main language to communicate, except during 'Bahasa Indonesia' subject.) Dan karena demi kebutuhan akreditasi, mendadak aku diminta mencocokkan 'standard competency' dalam materi pelajaran Religious Studies (yang kudownload dari sini) dengan 'standard competency' yang diberikan oleh pemerintah. Plus lagi, mengingat bahasa Indonesia hukumnya 'haram' dipakai di kelas kecuali dalam pelajaran Bahasa Indonesia, seorang rekan kerja yang ketiban sampur ngurusi segala macam yang berhubungan dengan akreditasi ini memintaku untuk mencari in case ada buku agama yang bilingual. WAAAAHHHHH ... 😁

Barusan ngecek 'standard competency' yang diberikan oleh pemerintah. (untuk agama Islam, Kristen, Katholik, dan Hindu.) At a glance, ga ada yang langsung 'nyambung' dengan materi ajar yang kudownload dari sini 😏

Yo 'opo rek yen ngene iki?

GL7 14.00 310311

No comments: