Search

Sunday, May 24, 2020

Debat Spiritualisme

Pasti tahu kan bahwa memperbincangkan satu hal ini ga akan pernah kehabisan materi. Apalagi jika orang menggunakan 'emosi' dengan memperdebatkannya. Sebagian orang bilang bahwa spiritualisme ini seharusnya termasuk ranah pribadi seseorang; namun bagi orang lain lagi hal ini sangatlah mengasyikkan untuk diperbincangkan (atau didebatkan). Karena ga akan pernah habis, butuh energi yang banyak plus waktu luang yang seluang-luangnya untuk terus menerus membahas tentang hal ini, selain 'lawan bicara' yang setara.



 

Di sisi lain, sebagian orang memiliki kepercayaan bahwa jika seseorang telah benar-benar meyakini yang dia imani, dia tak perlu 'memamerkan' hal yang dia imani ini. Biarlah ini menjadi ranah pribadinya dengan dirinya sendiri ("Tuhan" di dalam dirinya?) jika seseorang ini masih terus menerus memperbincangkannya, berarti sebenarnya dia masih ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang dia imani adalah hal yang (paling) benar. Jika dia merasa mampu 'mengalahkan' debat dengan orang yang berseberangan dengannya, dia akan merasa lebih yakin, atau dalam taraf tertentu akan merasa jumawa.


 

Di satu grup fesbuk yang kuikuti ada seseorang yang nampak gemar sekali melemparkan ide-ide tentang spiritualisme ini. Sebut saja namanya K. Menurutku, jika semua orang telah benar-benar meyakini yang dia yakini dengan seyakin-yakinnya, lol, mereka akan bergeming membaca ide-ide yang dilontarkan K, tak akan terpancing emosinya untuk, well, 'sekedar' meluruskan yang mungkin bagi mereka tidak lurus. Atau jika mereka terpancing untuk menanggapinya, dengan segala pengetahuan yang mereka miliki, tanpa merasa ego keyakinan mereka 'disenggol' akan terjadi obrolan yang mengasyikkan, baik bagi mereka yang membahasnya, maupun juga orang-orang lain yang sekedar turut membacanya.


 

Masalahnya tak semua anggota grup memiliki kedewasaan 'iman' (well, ini di mataku ya) sehingga terjadilah 'pertikaian' spiritual yang membosankan bagi yang membaca, lol. Semula aku mengira K masih belum yakin dengan apa yang dia imani sehingga dia butuh meyakinkan dirinya sendiri dengan melontarkan ide-ide yang bagi sebagian orang absurd itu, kebetulan K punya memiliki kemewahan berupa waktu luang seluang-luangnya, plus energi sebanyak-banyaknya, (juga kuota internet yang berlimpah) jadi ya hal ini ga akan berhenti dia lakukan. Semula aku masih cukup tertarik untuk membaca thread-nya, lama-lama aku sendiri yang membaca (tok) lelah. Lol.


 

Sampai akhirnya, aku memiliki kesimpulan baru: di usianya yang bisa dikatakan tak lagi muda, K ternyata tetap memiliki kejahilan yang tinggi. Jika ide-idenya menarik ego orang-orang yang tak setuju dengannya, dia justru akan sangat bergairah. Akan lebih susah baginya untuk menjaili orang-orang di sekitarnya, misal istri dan anak-anaknya, atau tetangganya, maka medsos adalah media yang paling pas buatnya untuk terus mengasah kejailannya. Lol.

 

PT56 22.00  24-Mei-2020


No comments: