Search

Thursday, July 02, 2020

Ngedate perempuan yang lebih tua?

Tulisan ini adalah 'terjemahan' dari tulisanku di link ini. Judul serial Sex and the City "Valley of the twenty something guys", mungkin bisa diterjemahkan sebagai "Kaum lelaki berusia 20-an". Dalam serial ini, keempat tokoh utama Sex and the City masih berusia sekitar 30-an.

 


Siapa sangka bahwa 'budaya' perempuan seharusnya ngedate laki-laki yang berusia lebih tua tidak hanya ada di Indonesia? Serial ini menggambarkan hal ini. Jadi, para New Yorkers pun 'mengamini' hal ini. Hohoho … Jadi, jika sampai terjadi seorang perempuan ngedate laki-laki yang lebih muda, dia melakukannya hanya sekedar untuk having fun saja, (misal: for sex), tidak serius, atau mungkin hanya sekedar penghiburan diri bahwa mereka (nampak) menarik di mata laki-laki yang lebih muda; seorang perempuan mungkin butuh hiburan seperti ini setelah mereka ditolak oleh seorang laki-laki.

 



Well, minimal dua tokoh dalam Sex and the City digambarkan seperti ini. Miranda bersedia diajak ngedate Skipper, seorang laki-laki yang digambarkan berusia lebih muda ketimbang Miranda karena Skipper tergila-gila pada Miranda, "and sex (with him) was good," ucap Miranda pada ketiga sahabatnya. Hal ini membuat Miranda merasa pede. Sementara itu, Carrie akhirnya diceritakan ngedate dengan Sam, yang berusia lebih muda, and had sex with him, setelah selama beberapa hari setiap ngedate mereka hanya berciuman. Carrie akhirnya membiarkan dirinya terlena pada ajakan Sam karena sakit hati ditolak Mr. Big, yang di episode-episode berikutnya dikisahkan menjadi kekasihnya.

 


Apakah laki-laki mengajak ngedate perempuan yang lebih tua hanya untuk seks?

 


Carrie sang kolumnis "Sex and the City" mewawancarai beberapa laki-laki tentang hal ini "Bagaimana pendapatmu tentang perempuan yang berusia 30-an? Seseorang menjawab, "perempuan yang lebih tua lihai di ranjang." Skipper yang tergila-gila pada Miranda menjawab, "Perempuan usia 30-an tahu apa yang ingin mereka lakukan, tahu apa yang mereka sukai."


 

Sekitar 15 tahun yang lalu, seorang laki-laki usia 22 tahun bilang kepadaku, "bagiku enak sih ngedate seorang perempuan yang berusia 30-an karena ketika kita ngedate dan kita bercinta, aku ga perlu mengontrol diri, aku ga perlu khawatir 'merenggut keperawanan'." Tentu yang dia maksud adalah jika perempuan yang dia ajak ngedate sudah (pernah) menikah, jadi dia merasa 'aman' tidak akan dikejar-kejar untuk menikahi perempuan itu. Sekitar 2 dekade lalu, merupakan pandangan umum bahwa jika seorang laki-laki mengajak bercinta seorang perempuan yang ternyata masih perawan, dia harus menikahi perempuan itu.

 


Seorang laki-laki berusia 26 tahun bilang, "perempuan di usia 30-an lebih berpengalaman di ranjang ketimbang perempuan yang berusia lebih muda."


 

Padahal belum tentu ya? Hohoho …


 

2 contoh jawaban di atas membenarkan kesimpulan bahwa laki-laki (usia 20-an) ngedate perempuan yang lebih tua hanya untuk memiliki pengalaman ranjang.


 

Sepuluh tahun lalu seorang laki-laki lain (yang sudah menikah) berusia 30-an pernah bilang ke aku, "Bagi laki-laki seusiaku ini perempuan seusiamu nampak sangat sexy dan menarik justru karena kematangan mereka. Perempuan yang lebih muda biasanya manja dan membosankan. Lha kita kan sudah merasa 'cukup' dengan istri yang manja di rumah! Buat apa jika kita ingin bersenang-senang di luar dengan perempuan yang sama bikin pusing dengan yang di rumah? Lol. Tapi, lebih lanjut lagi, dia juga mengatakan, "Entah jika aku telah mencapai usia 40-an atau 50-an ya. Mungkin seperti laki-laki lain, aku akan lebih tertarik dengan perempuan yang berusia jauh lebih muda dariku, untuk membuat diriku merasa lebih muda." lol.

 


Well, 'riset' kecil-kecilan yang kulakukan lebih dari 10 tahun ini mungkin hanya berlaku di masa itu. Di zaman milenial ini, apakah masih sama? Lelaki berusia 20-an ngedate perempuan  berusia 30-an hanya untuk mencicipi pengalaman di ranjang?

 


Eh, padahal untuk urusan hal satu 'itu' ga pasti harus di ranjang yak. Hahahahah

 

PT56 23.23 02-Juli-2020


No comments: