Search

Saturday, June 05, 2010

Mimpi


 

Seberapa percayakah engkau dengan mimpi?

Ketika mengadakan riset untuk tesis, aku menemukan pernyataan Sigmund Freud yang mengatakan bahwa mimpi adalah harapan yang tersembunyi di bawah sadar sang pemimpi. Saking kepinginnya, namun dia pendam hal tersebut di bawah sadarnya, maka hal tersebut akan muncul dalam mimpinya. Aku pikir dengan pernyataan ini mungkin Freud mau menyatakan bahwa apa pun yang kita sembunyikan di alam bawah sadar kita, satu saat akan muncul juga, meski hanya lewat mimpi.

Sekitar satu minggu yang lalu, di kelas POETRY ANALYSIS CLASS, aku membagi dua buah puisi yang memiliki tema DEATH untuk dibahas bersama-sama bagaimana dua penyair menyikapi tema yang sama dalam dua buah puisi yang berbeda. Puisi pertama berjudul "Because I could not stop for Death" oleh Emily Dickinson, yang kedua berjudul "Death" ditulis oleh Mary Frye.

Singkat kata, diskusi pun melebar menjadi pernyataan seorang mahasiswa bahwa dia tidak memeluk salah satu agama yang 'dilegalkan' oleh negara, karena dia lebih memercayai 'produk lokal' alias kepercayaan kejawen. Salah satu hal menarik yang dia katakan adalah bahwa dalam hidup ini, jika kita 'ngeh' ke semua hal yang terjadi di sekitar kita, maka kita sebenarnya mendapatkan banyak petunjuk untuk melakukan sesuatu, atau ketika kita harus memilih sesuatu. Salah satu petunjuk itu bisa saja hadir dalam bentuk mimpi.

Aku mengiyakan apa yang dia bilang karena akhir-akhir ini pun aku mulai mencoba 'ngeh' dengan segala yang terjadi di sekelilingku, untuk mencari dan menangkap petunjuk-petunjuk tersebut. (Well, anggap saja aku tengah menghadapi satu hal yang membuatku harus benar-benar 'alert' untuk melakukan satu pilihan.) Mengenai mimpi, aku sendiri pernah mencatat 'kebenaran' mimpiku. Beberapa tahun yang lalu aku mencatat mimpi di diary. Aku merasa aneh dengan mimpi itu, 'masak sih begitu alasannya'? tanyaku pada diri sendiri. Tapi, beberapa saat kemudian, ternyata yang kumimpikan itu menjadi kenyataan!!! Nah lo!

Memang semenjak itu pun aku jadi rada rajin nyatet mimpi-mimpi yang teringat tatkala aku terbangun di pagi hari. Masalahnya, KONON, dari kesehatan mental, orang 'normal' itu ga bakal ingat apa yang dia impikan pada waktu tidur. NAH KAN??? Dan, mengingat ga selalu kita memiliki waktu untuk mencatat mimpi langsung di diary tatkala bangun pagi, ternyata ada juga kecenderungan kita akan lupa mimpi itu ketika kita punya waktu untuk menulis, entah di siang atau malam hari. Aku sering kesel jika aku ingat, nampaknya aku mimpi indah, atau aku mimpi seseorang yang indah, yang ingin kuabadikan di diary, ehhh ... lupa!!! :)

Tapi ...

Kok ingatan apa yang dikatakan oleh Freud jadi ngeselin ya? Mimpi yang muncul dalam tidurku itu berupa harapan di bawah sadarku, atau petunjuk untuk masa depanku?

LL Tblg 15.37 050610

No comments: