Search

Saturday, January 29, 2011

Sabtu, 29 Januari 2011


 
Dengan alasan yang tidak jelas -- kecuali bahwa aku merasa sedang kelebihan energi yang harus disalurkan, energi yang tiba-tiba mengumpul di seluruh titik-titik pusat penggerak otot-otot tubuh; energi yang tak pelak menghantamku "hanya" karena aku mendadak kangen seseorang from head to toe, yang telah membuat pagiku chaotic, yang telah membuat jantungku bekerja ekstra kala teringat padanya -- seusai mengajar pukul 12 tadi siang, aku nggowes di sepanjang jalan (sebagian) Semarang. Meski mentari sedang bersinar terik. Meski jalanan penuh kendaraan bermotor yang membuang gas emisinya ke udara tanpa ampun.

Dari Pierre Tendean aku menuju Tugumuda kemudian belok ke Pandanaran. Aku tak tahu apakah ada hubungannya antara pe em es dengan keinginan makan rujak, namun yang pasti aku mampir ke seorang penjual rujak yang biasa mangkal di depan toko buku GM. Sesampai disana, ada beberapa orang yang merubung si penjual. Pada waktu aku datang, si penjual sedang memasukkan tujuh porsi rujak kedalam tas plastik, kemudian menyerahkannya kepada satu-satunya pembeli laki-laki yang berada di situ. Si pembeli menyerahkan uang selembar seratus ribu rupiah. Kulihat si penjual memberikan selembar uang lima puluh ribu rupiah sebagai kembalian. Dia nampak terburu-buru karena tiga orang calon pembeli yang telah tiba sebelum aku datang langsung memesan, "Pak, saya pesan tiga bungkus, yang satu tidak pakai timun, yang satu tidak pakai nanas, bla bla bla ..." Yang lain pesan, "Pak, saya pesan tiga bungkus yang bla bla bla ..." Sementara itu, si pembeli laki-laki tidak segera pergi. "Kembaliannya kurang pak!" keluhnya. (FYI, satu porsi rujak enam ribu rupiah.) Terlihat semakin grogi (entah karena siang yang terik menyebabkan emosi naik, entah karena grogi karena dikerubungi pembeli perempuan yang 'fussy' memesan begini begitu? LOL) sang penjual buru-buru mengambil uang lima ribuan dua lembar dan menyerahkannya kepada laki-laki itu. Entah apa yang ada di benaknya, menerima tambahan kembalian sepuluh ribu rupiah, dia langsung ngeloyor pergi. Kulihat dia menuju tempat parkir hotel di samping toko buku.

Tanyaku pada diri sendiri, "Mengapa dia ga ngembaliin dua ribu rupiah yak?" 

Dari sana, aku lanjutkan mengayuh pedal Snow White tanpa arah yang pasti selain terus ke arah Timur. Sempat berpikir untuk belok ke arah Mataram, melaju di salah satu jalan panjang di Semarang yang masih memiliki jalur lambat yang seharusnya bisa dipakai untuk 'bike lane' namun sayangnya di jalur lambat itu selalu dipenuhi oleh mobil-mobil yang parkir, sampai ke salah satu pasar tradisional terbesar peninggalan pemerintah kolonial Belanda, pasar Johar. Namun ternyata, aku tak jadi belok, malah terus melaju ke arah Timur.

Sesampai di traffic light di depan salah satu pusat perbelanjaan yang lumayan besar namun tak pernah berhasil menarikku untuk berbelanja ke sana, aku belok ke arah kiri: jalan Gajah. Bayangan MAJT sudah tergambar di pelupuk mataku sehingga kuputuskan akan mampir disana. 

Aku sempat heran tatkala menjelang masuk pintu gerbang MAJT banyak mobil berderet masuk. Aku kira mereka adalah para pelancong yang konon banyak mampir ke MAJT untuk mampir shalat sekalian melihat masjid terbesar di Semarang itu. Menara di halaman depan MAJT banyak menarik perhatian orang untuk naik ke tingkat paling tinggi (ada lift untuk mengangkut pengunjung kesana) yang bisa membuat kita memandang kota Semarang. 

Sesampai di halaman dalam aku baru ngeh, ternyata ada hajatan walimahan. Ga heran kalau banyak tamu. :) Dengan menaiki sepeda, aku bisa dengan mudah meliuk-liuk di antara mobil-mobil yang berjalan pelan menuju tempat parkir.

Sesampai di belakang masjid, di jalur yang seharusnya dipakai lewat kendaraan memutar untuk menuju keluar area MAJT, kudapati sekitar 9 anak laki-laki sedang main bola. Ada beberapa sepeda yang diparkir di dekat mereka main bola, sehingga dengan mudah kusimpulkan anak-anak itu berangkat kesana naik sepeda, mereka memang berniat main bola di daerah itu. Aku pun kemudian memarkirkan Snow White di dekat tumpukan sepeda mereka, dan menempatkan diri duduk di bawah salah satu pohon pelindung yang berdiri berjajar rapi, dan membuka bekal: rujak dan satu botol air mineral. 

Sambil memandang anak-anak itu main bola, aku menikmati rujak dan berpikir, Memang kebanyakan anak laki-laki ga bisa berdiam diri di rumah sepulang sekolah ya? Mereka butuh bersosialisasi dengan teman-temannya sembari bermain sesuatu? Aku ingat kakak laki-lakiku yang waktu kecil dulu lebih kerasan tinggal di rumah dibandingkan adik-adiknya yang perempuan. :-D Aku ingat Angie yang lebih homebody type dibandingkan nyokapnya. Bergabungnya aku dengan komunitas b2w telah 'mengembalikanku' ke habitat tukang ngeluyur, meski hanya gowes-gowes di dalam kota. :-D Sementara pengalamanku menghadiri rapat korwil b2w wilayan DIY dan Jateng 15-16 dengan mengajak serta Snow White telah menumbuhkan hasrat untuk ngeluyur lebih jauh lagi, paling tidak ke Jogja, dimana aku lumayan mengenal daerahnya (yah ... at least daerah jalan Kaliurang - Bulaksumur - Gejayan - Malioboro) dan seorang sobatku akan selalu membuka pintu rumahnya untukku menginap (ngirit biaya hotel lah :-D ) 

Beberapa saat kemudian ada sekitar tiga mobil yang datang dan diparkir di dekat tempat anak-anak itu main bola. Mungkin tempat parkir yang disediakan sudah penuh. Dan anak-anak itu pun akhirnya hanya menggerombol sambil ngobrol. 

Selepas pukul 14.00 mentari telah bersembunyi di balik awan. Siang tak lagi terik. Angin sepoi-sepoi berhembus dengan nyaman. Aku pun berkemas untuk pulang. Dari MAJT aku belok kiri menuju jalan arteri. Lepas jalan arteri dan jalan Citarum, aku belok kiri ke jalan Dr Cipto untuk memastikan bahwa apa yang dikatakan oleh seorang rekan kerjaku benar: bus-bus AKDP /AKAP tak lagi diperkenankan melaju di jalanan dalam kota! Dari terminal Terboyo mereka harus masuk ke jalan tol langsung menuju Banyumanik. Alamat kalau akan ke Jogja aku sebaiknya naik kereta Banyubiru saja. Jarak rumah ke stasiun Pontjol sangat dekat, naik Snow White aku hanya butuh kurang lebih 10 menit!

Aku sampai rumah pukul 15.00. Istirahat sejenak, kemudian mandi. Aku berangkat ke tempat kerja naik Snow White lagi, mengajar pukul 16.00-18.00 Pulang mengajar, hasrat nggowes muncul lagi. Aku turuti lagi lah, kali ini aku memilih arah Barat. 

Really enjoyed my biking today!

PT56 20.27 290111

No comments: