Search

Sunday, January 30, 2011

Fenomena Reuni

rKonon bahwasanya fesbuk telah menyambung 'friendship' yang lama terputus adalah salah satu 'keajaiban' yang didengung-dengungkan selama ini. Meski di awal aku membuka akun di fesbuk bukan agar bisa terhubung dengan teman-teman lama -- namun lebih disebabkan teman-teman komunitas b2w Semarang yang berbondong-bondong hijrah kesana dari MP karena katanya lebih user-friendly, dan aku tak mau kehilangan diskusi dengan mereka -- lama-lama aku pun mulai mencari jejak-jejak teman lama.

Satu ... dua ... akhirnya aku pun menemukan lebih dari 50 teman lama, terutama waktu duduk di bangku SMA.

Then what?

N-o-t-h-i-n-g!

Well, dengan beberapa dari mereka memang akhirnya aku keep in touch dengan saling menyapa, menulis komen tatkala mereka menulis status, dll. Dengan yang lain, benar-benar NOTHING. But then some people planned to have a reunion. First, it was an 'embryo' to plan a bigger reunion, 'anniversary' kedua puluh lima setelah kita lulus SMA.

I love my high school time. It was really memorable. Bagaimana tidak, jika selama dua setengah tahun, di kelasku hanya ada empat siswa, dua laki-laki, dua perempuan. We majored in Bahasa, jurusan yang sering hanya dipandang sebelah mata, jurusan buangan bagi mereka yang tak bisa masuk jurusan IPA maupun IPS. Namun bagi diriku dan ketiga temanku, kita memilih jurusan ini bukan karena ga mampu diterima di IPA maupun IPS. I love English, ini alasan utamaku. Ga suka matematika alasan ketiga temanku.

Dan, begitulah. Setelah lebih dari 20 tahun kita tidak bertemu, waktu reuni ternyata aku masih juga mendengar beberapa rekan yang sok hanya gara-gara lulus dari jurusan IPA. goodness! Dan sifat aloof-ku muncul jika berada dalam komunitas yang membuatku tidak nyaman. Maka aku pun hanya menjadi pajangan, pelengkap (tak) penderita. Maka di beberapa rapat menjelang penyelenggaraan reuni perak, aku selalu membawa buku bacaan dan diary untuk menulis. (Bukan untuk menjadi notulen rapat! ) Untuk asik sendiri.

Sementara itu, untuk mewadahi teman-teman alumni SMA 3 seangkatan, seorang teman membuat grup 'Alste 86' (Alste = alumni sma tiga semarang) . Hal ini membuatku mendadak mendapat permintaan pertemanan dari teman-teman seangkatan. Aku konfirm for old time's sake, meski aku ga yakin apakah dulu kita saling kenal. Kalau aku lumayan terkenal ya maklum, lha satu kelas hanya 4 siswa, kalau sedang berbaris upacara bendera terlihat nyolok hanya 4 anak, dibandingkan kelas-kelas lain yang jumlah siswanya lebih dari 30 siswa.

Dengan beberapa teman, aku memang bisa nyambung, Gampang menengarainya, jika mereka tertarik mampir membaca noteku yang mungkin dianggap tidak awam bagi orang awam, menulis komen, dan mendadak kita akan menjadi new good buddies. Dengan yang lain, hmmm ...

Jadi ingat salah satu diskusi di kelas Professor Hall zaman kuliah dulu. "Why can't you marry your high school sweetheart?" Lulus SMA mungkin kita melanjutkan kuliah di kota yang berbeda, bergaul dengan orang yang berbeda, mungkin salah satu dari kita akan mengalami perkembangan psikologi, intelektual, spiritual dll yang 'kencang' sedangkan our high school sweetheart mengalami hal yang lain. Inilah yang kemudian menjadikan kita dan our high school sweetheart asing satu sama lain. How could we marry such a stranger?

Baru saja tadi pagi aku menemukan akun seorang teman yang pernah dekat waktu SMP dan SMA. I invited her to be my FB buddy. Well, mungkin kita tak akan lagi bisa sedekat / seakrab dulu, but paling tidak we still can keep in touch.

PT56 21.57 30.01.11

No comments: