Search

Thursday, December 14, 2006

Vibrator

Vibrator.

Apaan nih? Kok nulis jorok sih Na? Wakakakaka ...

Well, vibrator juga muncul menjadi salah satu topik perbincanganku dengan Abangku. (CATAT: Abangku cuma satu di dunia ini. LOL.) dari browsing tentang jenglot, katanya dia sampai membuka satu website konsultasi seks. Kok bisa? Entahlah. LOL.

Dan, berbincang tentang vibrator, aku jadi ingat Samantha Jones, salah satu tokoh dalam Sex and the City. Vibrator adalah sahabat Sammy—ini adalah nickname buat Samantha Jones ketika aku dan Abang memperbincangkannya—yang terbaik ketika dia tidak memiliki steady sex partner. Di salah satu episode Season kelima, Sammy kecewa ketika vibratornya tidak bekerja dengan baik. Itu sebab keesokan harinya dia membawa vibrator itu ke toko tempat dia membeli, kurang lebih enam bulan sebelumnya. Berikut ini adalah dialog pendek antara Sammy dan the salesperson (a man) รจ seingatku aja nih. LOL. Males harus ngecek lagi di VCDnya. LOL.

Sammy: I come here to complain about this vibrator.

Salesperson: Sorry, Miss, we dont sell vibrator here.

Sammy: What? But I bought this vibrator six months ago and it is still in warranty period. It failed to work last night. That’s why I take it here to ask for a replacement.

Salesperson: I have told you we dont sell vibrator here. We sell neck massager.

Sammy: What? A neck massager? Oh come on, I dont need a neck massager, I need a vibrator.

Bla bla bla ... akhirnya Sammy yang ngalah dengan tidak menyebutnya sebagai vibrator, melainkan neck massager. Hahahaha ...

Kesimpulan: ternyata di New York, di mana orang bisa menemukan toko yang menjual barang-barang semacam sex toys seperti ini pun orang tidak mau secara terbuka mengakui mereka menjual vibrator, dan menggantinya dengan istilah neck massager. What’s the point? Kepuasan seks masih dianggap tabu untuk dibicarakan di tempat umum? Barangkali. Sex is a natural need, and very humane, do you agree? Wah, apalagi di Indo ya yang orangnya masih sangat hipokrit?

PT56 13.43 141206

No comments: