Search

Wednesday, December 14, 2022

Being individual

 aku copas dari note di facebook, tanggal unggah 14 Desember 2011



Terinspirasi dari lapak sebelah, seorang 'sorority sister' menulis tentang 'hutang budi'.

 

Aku lupa tepatnya kapan aku mengklaim diri sebagai seorang individualis. Satu alasan mengapa aku membentuk diri menjadi seorang individualis adalah karena aku tidak suka berhutang budi -- in case orang yang pernah memberiku bantuan menganggap aku berhutang budi. Namun jika aku merunut ke belakang, semua justru dikarenakan aku dulu begitu tergantung kepada orang lain. Ketika orang lain yang kugantungi itu kemudian harus pergi, rasa sakit lah yang tertinggal dan limbung. Itu sebab aku berusaha keras untuk menjadi seseorang yang individual, melakukan segala sesuatunya sendiri.

 

Ketika aku balik ke bangku kuliah lagi di tahun 2000, aku benar-benar mulai merasakan to be individual, tidak menjalin hubungan yang sangat memungkinkan menyebabkan ketergantungan satu sama lain dengan teman-teman kos. Namun tentu saja, aku adalah seorang makhluk yang 'friendly' -- sudah bawaan orok kali ya? (Atau mungkin obsesi menjadi orang terkenal yang tidak kesampaian :-P ) Aku akan mudah tersenyum ramah jika ada teman kos yang menyapa atau mungkin mengajak ngobrol.

 

Ketika pada satu waktu kebetulan ada seorang teman kos -- atau teman kuliah pada waktu itu -- membutuhkan bantuanku, aku memberikan bantuan itu karena aku merasa memang mampu melakukannya. Lepas dari harapan, "satu saat aku akan menagih orang itu untuk membayar kembali". Namun jika tidak mampu, aku juga tidak akan memaksa diri.

 

Prinsip ini pun aku berlakukan terhadap anak semata wayangku. Aku melakukan segala yang kupikir harus kulakukan sebagai seorang ibu yang dulu menginginkan ia lahir di dunia, tanpa ada pamrih, "Hey you, kid, you must pay back anything I have given to you." Karena aku yakin, siapa menabur, dia menuai.

 

Itu mungkin sebab aku tidak begitu suka bersosialisasi dengan orang-orang yang kupikir waktu bersosialisasi itu bisa kugunakan untuk melakukan hal-hal lain yang bagiku lebih berguna. Jika kemudian ternyata aku dicap sebagai seseorang yang sombong, apa boleh buat?

 

Btw, membaca postingan that sorority sister of mine di lapak sebelah mengingatkanku pada satu kisah 'pahit' tahun 2007. :(

 

P.S.:

Curcol ga penting

 

PT28 18.30 141211

No comments: