Search

Tuesday, March 08, 2011

COFFEEHOLIC

 


 

Bahwa seorang Nana Podungge adalah seorang coffeholic merupakan satu hal yang dipercaya oleh rekan-rekan kerja juga teman dunia maya yang mungkin kadang bosan membaca statusku yang selalu tentang bercinta dengan kopi, terutama cappuccino. Mereka nampaknya tidak ngeh bahwa tiap kali aku menulis status dengan topik utama cappuccino, aku usahakan untuk menulis yang berbeda, paling tidak diksi yang kupakai berbeda, kadang tema juga berbeda, kadang kuhubungkan dengan someone special, kadang tidak. So, what’s the point pusing meracik dan memilah diksi yang bagaimana ya? Toh, para pembaca status tidak peduli. LOL.

 

Bahwa di laci meja kerjaku penuh dengan kopi juga diketahui oleh rekan kerja plus beberapa siswa yang merasa begitu nyaman denganku sehingga mereka pun membuka laci meja tanpa merasa mereka telah mengganggu my privacy dan mendapati beberapa jenis kopi yang biasa ada di dalam laci: cappuccino merk indo****, kopi 3-in-one rasa originale merk nes****, dan kopi PAS dari merk yang sama, nes****. Aku juga sedia kopi hitam jika sedang kepengen a cup of black strong coffee.

 

Nah, aku sok bingung ketika ada rekan kerja yang bilang, “May I buy your coffee, Miss?” lah, kan aku ga jualan kopi? Aku memiliki persediaan kopi – biasanya untuk keperluan seminggu alias 5 hari kerja – untuk konsumsi diri sendiri. Atau, “May I borrow your coffee, Miss?” tapi kemudian mereka tidak menemukan jenis kopi yang sama yang pernah mereka ‘pinjam’ sehingga waktu akan mengembalikan kopi yang mereka pinjam, mereka memberikan jenis dan rasa kopi yang berbeda. FYI, meskipun aku mengkonsumsi kopi tiap hari, aku bukan penikmat segala jenis kopi. Misal, aku tidak begitu cocok dengan kopi merk nes**** 3-in-one yang rasa cream maupun moccachino. Aku juga tidak bisa menikmati cappuccino buatan pabrik lain, misal good***. Ketika aku menolak pengembalian kopi yang berbeda dari yang mereka pinjam, mereka pun kemudian bertanya, “How much do I owe you, Miss?” aku selalu merasa ga nyaman untuk menyebut harga.

 

Namun, aku juga merasa agak gimanaaa gitu jika kemudian mereka mengatakan, “Can I just come to you anytime I need coffee, Miss? And I don’t need to bother myself to return it?” lah, kalau hanya once in a blue moon, it is fine. Kalau sering? Bakal tekor lah aku. Setiap belanja bulanan, aku sudah ‘menjatah’ diri untuk membeli sekian porsi capppuccino, sekian porsi untuk ‘originale’, sekian yang ‘PAS’ untuk sebulan. Kalau belum sebulan sudah habis, aku harus mampir lagi ke supermarket tempat aku biasa belanja bulanan. REPOT kan???

 

*curcol ga penting*

GL7 11.47 070311

 

No comments: