Search

Monday, September 20, 2021

S e l e r a

 

Carrie and Big, on their first official date

Tiap orang memiliki selera yang berbeda. Itulah sebabnya ada idiom, "beauty is in the eye of the beholder".

 

Tulisan ini terinspirasi oleh status seorang kawan yang satu kali menulis status di zaman mudanya dulu dia suka perempuan yang berkulit gelap dengan tubuh berisi. Pada dekade 80-an memang dunia televisi Indonesia belum dihujani oleh iklan-iklan "putih itu cantik". Belum ada brainwashing "cantik itu putih, langsing, dan rambut lurus."

 

Saat membaca status itu, saya teringat satu serial Sex and the City yang berjudul "Secret Sex". Episode ini mengisahkan bagaimana Carrie pertama kali ngedate dengan Mr. Big. Mereka pergi ke satu Chinese restaurant setelah making love. Disana Carrie bertemu dengan seorang kawan lamanya, Mike Singer, yang sedang makan malam bersama seorang perempuan. Carrie dengan excited ingin bertanya siapa perempuan itu, namun Mike menunjukkan gelagat tidak ingin memperkenalkan Carrie pada perempuan yang dikencaninya itu.

 

Carrie and Mike in "Secret Sex" episode


Keesokan hari, Carrie bertemu dengan Mike di satu showroom. Mike berkisah bagaimana dia bertemu dengan Libby: saat dia sedang patah hati ditinggal begitu saja oleh pacar lamanya, dan begitu saja dia bertemu dengan perempuan yang katanya "warm, unpretentious." plus, "With her I had the best sex in my life."

 

Meskipun begitu, Mike juga bilang, "She is just not the one I see myself with."

 

Nah lo.

 

"So, what's wrong?" tanya Carrie. Yang dijawab secara gamblang oleh Mike, "She is not beautifulAll I know is that she is not the right woman for me in the larger sense."

 

Carrie, sang kolumnis dan di episode 1 session 1 mendaku diri sebagai "sex anthropologist" pun Cuma bisa melongo mendengarnya. Carrie bertanya dalam hati, apakah Mike itu seseorang yang dangkal, atau hanya ingin jujur?

 

*****

 

Kemunculan serial Sex and the City pada dekade 1990-an konon memang ingin 'memasyarakatkan' kenyataan bahwa sex bukan hanya kebutuhan kaum laki-laki. Meski di sisi lain, SATC nampak masih ragu-ragu untuk menyuarakan hal lain: hak para LBTQ atau kisah cinta antar ras/kulit. SATC juga masih memuja high class society yang berkulit putih.

 

Pertanyaan saya:

 

Can you fall in love (and have mind-blowing sex/orgasm) with someone whom you think is not good-looking? Do you feel shy to 'show off' your partner when you think she/he is not good-looking? Or do you belong to the type of people who believe that "beauty is the eye of the beholder" or "love will make someone look gorgeous"?

 

Different people have different interest. So, why bother what other people say about our choice?

 

Semarang 20 September 2021

 

No comments: