Search

Thursday, August 06, 2020

C h a n g e s

Tidak ada yang tidak berubah dalam hidup ini; kata orang.

 

Siang ini mendadak aku ingat kisah yang diceritakan oleh Prof. Kenneth Hall, salah satu dosen tamu waktu aku kuliah di American Studies, UGM 17 tahun yang lalu.

 

Waktu SMA, Prof. Hall pacaran dengan seorang siswi dari 'kalangan atas' di sekolah. Orang-orang satu sekolahan menyebut mereka pasangan "Ken and Barbie"; pasangan yang sangat serasi; Ken siswa yang terkenal cerdas (dan mungkin ganteng) sedangkan Barbie jelas cantik. Hubungan mereka putus setelah mereka lulus SMA; Ken melanjutkan pendidikannya somewhere, Barbie memulai karirnya sebagai model somewhere else.

 

gambar diambil dari sini


Setelah berpisah beberapa tahun, mereka bertemu lagi dalam reuni.

 

"Do you think they will be in love with each other again?" tanya Prof. Hall.

 

Aku menjawab, "No. They have grown up; for sure, they are growing up in two different ways although maybe not contradictory."

 

Ada yang bilang, lelaki itu makhluk visual; no matter what mereka akan lebih tertarik pada perempuan yang cantik jelita walau mungkin intelegensianya pas pasan. Namun Prof. Hall beda. 'His' Barbie sudah nampak sebagai sesosok makhluk yang membosankan karena yang di kepalanya melulu hanya tentang penampilan fisik, ini erat kaitannya dengan kehidupannya sehari-hari sebagai model. Bagi Barbie, Ken pun nampak membosankan karena tidak bisa mengerti cara berpikirnya, plus Ken menjelma sebagai seseorang yang 'nerdy'.

 

Berbekal dari kisah ini, juga dari kisahku sendiri, aku tidak terlalu berharap lebih saat bertemu (lagi) dengan kawan lama. Puluhan tahun terpisah, kita 'berkembang' ke arah yang kita pilih sendiri, belum tentu kita akan 'nyambung' seperti dulu. Apalagi sejak pilpres tahun 2014, Indonesia 'nyaris' terbagi menjadi dua, cebong dan kampret, lol. Atau, eh, tiga ya? Kelompok ketiga adalah pengolok-olok cebong dan kampret. Lol.

 

PT56 15.15 06-Aug-2020


No comments: