Search

Tuesday, December 17, 2019

Move On


Gegara nonton serial Gilmore Girls, "episode" Rory dan Jess di youtube, aku jadi ingat curhatan dua orang laki-laki sekitar 10 tahun lalu; seorang dari mereka adalah (ex) mahasiswa, seorang lain lagi adalah seorang laki-laki yang (sempat) pedekate. Ihir. Lol.

Rory and Jess

Si A, ex mahasiswaku, lelaki berusia di awal duapuluh tahunan (saat berada di kelas yang kuampu) dikaruniai wajah yang lumayan menarik, well, at least di mataku. Aku membayangkan dia bakal menjadi an apple of most girls di kampus. Dia mengakui hal ini, namun dia sendiri belum bisa move on dari perempuan yang dia pacari waktu duduk di bangku SMA. Mereka putus ketika A diterima masuk kuliah di universitas negeri di kota Semarang, sedangkan (mantan) pacarnya tetap tinggal di kota kelahiran. Waktu duduk di bangku kuliah, dia beberapa kali berganti pacar, namun karena tak juga mampu melupakan si mantan yang (katanya) dengan semena-mena memutuskannya begitu saja, akhirnya dia memilih untuk tidak pacaran dulu, ketimbang dia melukai hati lebih banyak perempuan yang berharap padanya. Ehem …


Yang satu, sebut saja namanya B, lelaki berusia di awal tigapuluh tahuan ketika curhat padaku. Hampir mirip dengan A, dia dan pacar masa SMA-nya putus karena dia pindah ke Semarang untuk melanjutkan kuliah. Karena masih berharap untuk bisa kembali kepada pacar masa remajanya itu, dia tidak pacaran di Semarang. Hingga dia balik ke kota kelahirannya, memulai hidup baru sebagai seorang pengusaha furniture, dan bertemu dengan mantan pacarnya yang ternyata telah menikah lelaki lain. Akhirnya memang B menikah dengan perempuan lain. Namun dia mengaku setiap kali bertemu secara tak sengaja dengan mantan pacarnya itu, dia selalu ambyar, lol, terkenang masa lalu.


Pengalamanku sendiri, well, memiliki kisah yang hampir mirip. Laki-laki yang pernah kupacari mengaku merasakan hal yang sama dengan A maupun B. Bisa saja mereka sudah menikah, namun tetap ketika bertemu denganku, mereka seperti kerbau dicucuk hidungnya, pingin ngikutin aku kemana aku pergi. Lol. Untunglah aku bukan tipe pelakor yang bakal merasa jumawa jika bisa merebut laki-laki orang. Lol.


Kembali ke serial Gilmore Girls. Dulu, aku menonton session 1 & 2, karena seorang sobat memiliki CD lengkapnya. Kemudian adikku mengunduh session 3. dari serial yang sudah kutonton, Rory digambarkan pernah pacaran dengan Dean, pacar pertamanya, kemudian pindah ke lain hati, Jess, sang pendatang baru di kota Stars Hollow, Connecticut. Selain mereka berdua, masih ada Tristan, dan Logan.


Ketika Rory berpaling ke Jess jelas terlihat Dean tidak rela melihat kekasihnya yang cantik dan cerdas berpaling. Well, meski akhirnya dia sendiri memiliki pacar dan menikah di usia yang masih sangat muda, jelas terlihat dia tidak bisa move on dari Rory. Setelah menikah, Dean sempat terlibat perselingkuhan dengan Rory. :)


Jess, si bengal yang dikirimkan ke Stars Hollow oleh ibunya untuk diasuh oleh Luke, pamannya, jatuh cinta pada Rory karena dia melihat koleksi buku Rory yang sesuai dengan seleranya. Meski sudah 'punya' Dean, ternyata Rory pun tertarik pada Jess, setelah Jess mengembalikan bukunya dengan 'catatan-catatan' di margin, menunjukkan bahwa Jess memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Setelah mereka putus, hingga bertemu lagi di usia mereka yang sudah cukup dewasa, Jess tetap dikisahkan masih memendam rasa cinta pada Rory, sementara Rory telah memiliki keasih yang lain.


Bagaimana kisah Rory dengan Logan? Well, aku kudu nonton dulu gaes. Lol.

LG 12.20 17-December-2019

No comments: