Search

Sunday, September 12, 2010

Puisi-puisi untuk Nay

Nay Kecil Melukis Cakrawala  

Nay kecil bertelanjang kaki
Perlahan menapak pematang sawah
Gaun panjangnya berkibar tertiup angin
Kerudung merah muda melindungi wajahnya
Dari sengatan mentari pagi nan hangat

Bibir mungilnya yang pucat
Membisik tanya kegalauan rasa
Ditigkahi sorot mata sepenuh asa

“Mama kapan datang?
Aku telah berharap begitu lama
‘tuk menikmati hangatnya pelukmu
indahnya kasihmu
dan hatiku mulai pilu..”

Ayah dengan tatap mata sejuk
Menanti Nay kecil pulang di ujung beranda
Menikmati desau angin senja
Yang mencumbu
Dari balik rimbun daun pohon jambu

“Anakku, percayalah
Mama akan datang
Membawa sejuta kerinduan
Saat waktu berpihak kepada kita...”

Bujuk sang Ayah
Pada Nay kecil yang gelisah
Kala menapakkan kakinya di halaman rumah

PBIS 10.40 190310

--------------- -------------- ---------------

Rinduku padamu, Nay

rinduku padamu, Nay
adalah rindu pagi, siang, petang dan malam

rinduku padamu, Nay
kala pagi menyapa
menyiapkan bekal untukmu brangkat sekolah
mengantaru di pintu pagar rumah
melepas keberangkatanmu sambil tersenum cerah

rinduku padamu, Nay
kala siang menghampiri
menelponmu untuk menentramkan hati
telahkah kau santap bekalmu hari ini
dan sekolahmu berjalan sebagaimana mesti

rinduku padamu, Nay
kala petang menjelang
membaca bukuc erita bersama
tentang seorang putri yang jatuh cinta pada lelaki biasa
namun senantiasa berbekal cinta dan kasih pada sesama
demi tercipta kehidupan nan tentram
tuk seluruh makhluk di kolong jagat raya

rinduku padamu, Nay
kala malam mmeluk bumi
menemanimu sikat gigi, cuci tangan dan kaki
mencium kening dan pipi
memastikan tak kau lupa berdoa pada ilahi
agar tidurmu nyenyak hingga esok hari

rinduku padamu, Nay
adalah rinduu pada Angie saat ia seusiamu dulu

PBIS 12.18 110510

--------------- --------------- ---------------

Janjiku Untukmu, Nay

sunyi yang kau dekap di bola matamu
getir yang kau simpan di bibir mungilmu
sudikah kau membaginya denganku?

bidadari kecilku
jangan pernah buang asa
kan ada peluk hangat
kasih yang tak hanya sesaat
serenada cinta yang senantiasa berdendang
pengusir sepi dan getir
yang telah terukir
sejak engkau lahir

PBIS 10.30 200510

MALAM-MALAM NAY

ada yang diam-diam menyelinap
di balik selimut di tengah malam
mencium keningku dengan hangat
kemudian memelukku erat-erat
membuat tidurku semakin lelap

namun kala si koko berkokok di ambang fajar
dan aku terjaga saat adzan subuh kudengar
tak kudapati ia di samping
hanya guling yang menemaniku, dingin
kerinduan menjalar liar
ke seluruh pembuluh darah

"Mengapa Mama hadir hanya di kala malam, Ayah?
dan dia harus pergi kala pagi tiba?
tak sayangkah ia pada kita?"

mata Ayah berkaca-kaca
tak mampu ucap sepatah pun kata

---------- ---------- ----------

Gombel Lama 09.09 110610


No comments: