Search

Saturday, June 22, 2024

S K S D

 

aku dan Deven pura-pura sedang ngobrol, lol

Sebelum dilarang sepedaan oleh mbak Rina -- terapis kakiku yang cedera -- bulan Januari 2024, aku selalu belanja ke pasar krempyeng dekat rumah (sekitar 800 meter dari rumah) naik sepeda. Pulangnya, aku selalu menyempatkan diri bersepeda hingga mencapai jarak 10 km (bahkan kadang sampai 25 km lol) sampai kadang sayuran warna hijau yang kubeli di pasar, sesampai rumah sudah nampak rada layu. Lol. Namun semenjak Januari 2024, aku super duper jarang melakukannya. Kadang aku nitip Noek -- adikku -- yang berangkat belanja ke pasar untuk beli barang-barang yang kubutuhkan (sayuran, ayam potong, ikan pindang, bamer baput cabe you name it.) kadang aku berangkat sendiri ke pasar sih, naik motor. Jika naik sepeda aku tidak pernah mengeluarkan uang untuk membayar parkir. Tapi kalau naik motor, jelas aku bayar parkir. Sekali parkir duaribu perak. Jika seminggu aku ke pasar empat kali, ini berarti aku mengeluarkan uang ekstra delapan ribu perak. Sebulan, bisa lebih dari 30ribu perak. Kalau dipikir-pikir, uang segitu eman-eman juga yak, lol. Mending buat beli jajanan Menil dan kawan-kawan. Hihihi …

 

Menil, the clingiest cat in my home so far

 

Karena itu lah, aku mulai kadang beli ikan pindang (buat Menil dkk jugaaa) di mbak K, yang jualan sayur mayur dll dekat rumah. Satu kali dia bertanya dimana kah aku tinggal. Aku jawab kalau aku kakaknya Noek yang sudah lama sering belanja di lapaknya. Kebetulan adikku satu ini juga jualan pulsa dan mbak K itu salah satu pelanggannya. Begitu aku menyebut nama Noek, dia langsung ngerti.

 

*****

 

Tiga hari lalu aku kembali belanja ke mbak K untuk beli pindang. Sehari sebelumnya aku menyempatkan diri belanja ke pasar krempyeng. Seluruh pasar tidak ada satu pun yang jualan ikan pindang. Nampaknya semua orang sedang menikmati 'bada kambing' alias Idul Adha sehingga lebih memilih nyate kambing ketimbang membuat ikan pindang. Waktu melihatku datang -- aku hanya beli ikan pindang, karena kebutuhan yang lain sudah kubeli di pasar krempyeng sebelumnya -- mbak K menyapa, "Dinten niki sadeyan mbak?"

 

Karena aku tidak berjualan, aku ga ngeh kalau yang dituju mbak K dengan pertanyaan itu adalah aku. Aku pun diam saja. Saat mengulurkan uang, dia bertanya hal yang sama lagi. Aku tetap diam saja, sampai ada seorang pembeli lain bertanya padaku, "Sadeyan mbak deinten niki?" si pembeli itu sambil menatap wajahku, sehingga aku ngeh kalau yang ditanya "Dinten niki sadeyan mbak?" itu aku. Lol.

 

"Sinten sing sadeyan?" tanyaku balik.

 

"Loh, njenengan to?" lanjut pembeli itu, dengan ekspresi wajah yang heran kok aku bertanya seperti itu.

 

"Lha kula mboten sadeyan." jawabku.

 

Mendengar jawabanku, si pembeli itu tertawa, "Lohhh, mbak K salah ngenalin orang."

 

*****

 

Barusan seminggu yang lalu aku bertemu dengan ex employer di satu mall di Semarang. Waktu itu aku sedang duduk-duduk di satu gerai tea bar bareng Angie. Seorang perempuan berjalan menuju arahku, tersenyum sambil menyebut namaku. "Hello Miss…" karena aku merasa tidak mengenalinya, aku sampai merasa perlu menengok ke arah belakangku, barangkali orang itu tidak bermaksud menyapaku, tapi menyapa seseorang yang berada di belakangku.

 

No one was sitting or standing behind me.

 

Loh, berarti yang disapa aku dong ya. Lol. Aku menatap orang itu lagi. Untuk memastikan diri bahwa dia tidak salah, dia menyebut namaku, "Miss Nana kan?" karena aku tetap tidak mengenali wajahnya, aku pun bertanya, "Duh, siapa ya, kok saya pangling."

 

Kemudian dia menyebut namanya. Omg!!! I totally didn't recognize her. Untung dia tidak nampak kesal, malah tertawa. Aku pun bilang, "How could I not recognize you?" lol. Kemudian dia bilang, "Mungkin karena saya baru creambath, rambut saya tidak nampak seperti biasanya." ohhh yayaya … bisa jadi.

 

Anak Miss H ini dulu akrab banget denganku, mungkin sekitar tahun 2010 - 2011. di satu semester, he was the only student I had in the class. We spent around 16 slots a week! 10 slots for English, 3 slots for Bahasa Indonesia, and 3 slots for History. Salah satu topik diskusi kami berdua waktu itu -- Chinese Foot Binding versus European corset wearing -- aku tulis di blog dan menjadi post yang paling banyak dikunjungi orang. So, untuk menutupi kemaluanku, lol, aku menyebut namanya, "So, how is Vito? Where is he now?" meski aku tahu Vito sekarang tinggal di Sydney.

 

I, honestly, indeed felt uncomfortable because I didn't directly recognize her.

 

*****

 

Di satu kesempatan chatting sama mamas, aku bercerita kepadanya tentang hal ini. Dia pun mengalami hal ini beberapa kali dan merasa sangat tidak nyaman karenanya. Hahaha … therefore he understood how I felt when accidentally bumping into my ex employer.

 

*****

 

Ada hal lucu, sejenis ini, di salah satu episode awal SATC. Carrie dan Big yang baru berteman -- belum jadian, if I am not mistaken -- berjalan bersama. Mereka bertemu dengan kawannya Big dua kali, yang salah mengira Carrie adalah perempuan lain. Lol. Sialnya, Big sendiri tidak mengenali dua orang dalam dua kesempatan itu siapa, yang membuat Carrie ill feel. Lol.

 

"Mulane ta yaaa … dadi wong ki mbok rak usah SKSD," kata mamas. Lol.

 

MS48 13.30 22/06/2024

 

No comments: