Search

Wednesday, June 12, 2024

How old is old?

 


Tulisan ini terinspirasi oleh satu status facebook yang kutulis pada tanggal 11 Juni 2018, saat berada di ruang tunggu ICU, menunggui Mom.

 

Saat itu, aku akan ke rumah sakit sekitar pukul 21.20 setelah selesai mengajar jam 21.00. Di sana, Angie sudah ada di lokasi; biasanya sepulang dari kantor, Angie akan pulang ke rumah terlebih dahulu, mandi, ganti baju lalu ke rumah sakit, menggantikan tantenya yang berjaga di ruang ICU sejak pagi. Kami berjaga berdua. Rasanya kalau di malam hari itu, perasaan rapuh lebih mudah menghinggapi sehingga jika terjadi sesuatu, minimal, kami berdua akan merasakannya bersama. Sedangkan Noek, adikku, biasanya jaga sendiri dari pagi sampai sore. Kadang adik ragilku, Riz, datang menjenguk.

 

Sebenarnya ada peraturan di ruang tunggu ICU bahwa satu orang pasien hanya boleh ditunggui/dijaga oleh satu orang anggota keluarga, mungkin agar ruang tunggu itu tidak dipenuhi orang. Namun peraturan ini tidak terlalu dihiraukan oleh mereka yang anggota keluarganya masuk ruang ICU, dan rumah sakit membiarkannya. Well, just in case terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Satu malam, ada kabar seseorang berpulang. Sang istri (so I thought) yang menunggu di ruang tunggu langsung menangis tersedu sedan saat mendengar kabar itu. Untunglah, saat itu ada anggota keluarga lain yang menemaninya sehingga dia bisa langsung mendapatkan 'consolation' berupa pelukan yang memang dia butuhkan. Just imagine if she had been alone at that time, she would not have had anyone to directly share her sorrow.

 

USIA LANJUT

 

Di samping 'sofa' tempat aku dan Angie istirahat di malam hari, ada sofa lain yang ditempati oleh seorang perempuan. Seperti sofa yang kupakai, yang menempati sofa itu berganti-ganti. Satu malam, terjadilah percakapan seperti di bawah ini.

 

P(erempuan): "Nungguin siapa mbak? Siapa yang sakit?"

A(ku): "Ibu."

P: "Oh, sama. Ibunya sakit apa?"

A: "Komplikasi beberapa penyakit. Lha ibu njenengan?"

P: :Ibu saya sakit jantung."

A: "Ibu saya juga ada keluhan jantung. Usia ibu njenengan berapa?"

P: "Ibu saya usianya sudah lanjut kok."

 

Aku heran, usia berapakakah yang dimaksud "usia lanjut" itu? Karena di medsos aku memiliki teman yang berusia 72 tahun yang masih aktif sepedaan antar kota antar propinsi, dan seorang professor yang berusia 82 tahun yang juga masih aktif bepergian menghadiri ini itu. Jadi, bisa kah jika aku 'mematok' kategori usia lanjut itu di atas 90 tahun?

 

A: "Ibu saya usianya 73 tahun, besok Agustus 74 tahun."

P: "Oh, sama, ibu saya juga usianya tujupuluhan lebih."

A: "Tujuhpuluh berapa tepatnya?"

P: "Mmm … pokoknya lebih dari 70 tahun."

 

Well, ternyata perempuan itu tidak begitu ingat berapa usia ibunya.

 

*****

 

USIA TUA

 

Beberapa minggu yang lalu di salah satu kelas yang aku ampu, seorang siswa curhat tentang betapa sang ibu stalking media sosialnya sedemikian rupa sehingga dia merasa tidak nyaman. Walhasil, dia pun ngeblok sang ibu. (This student of mine is male, around 25 years old.) seorang teman sekelas menyatakan keheranannya karena sang ibu ini masih aktif main medsos.

 

"Seriously? Your parents do not join any social media?" kutanya dia.

 

"No, Miss. They are already old." jawabnya, yang membuatku heran, lol. Aku heran karena siswa satu ini lebih muda satu tahun ketimbang Angie, dan kuperkirakan orangtuanya mungkin sekitar usiaku. Aku jadi sensitif, apakah di matanya aku juga sudah nampak tua? Sehingga mungkin di matanya tidak layak aktif di medsos? Lol.

 

"Oh? Really? How old are your parents?" tanyaku lagi.

 

"Well, I don't know. Perhaps almost 60?" jawabnya.

 

"60 years old is not old yet, I think," kata satu siswa lain lagi.

 

"Oh yeah? Whatever. Perhaps my parents are just not into social medias." lanjut siswa yang itu. Lol.

 

*****

 

Jadi ingat waktu berada di kelas "American 19th Literature". Saat membahas cerpen Nathaniel Hawthorne yang berjudul "Young Goodman Brown" di kelas Professor Egan. Aku menyebut, "An old man, around 50 years old," yang kemudian diprotes oleh Professor Egan, "Nana, I am fifty years, and I don't feel old. I am still young." waktu itu aku hanya tersenyum simpul mendengarnya. Sekarang? Jelaaas, aku setuju dengan Prof. Egan, bahwa usia 50 tahun itu masih muda! Lol.

 

Well, seperti kata Candace Bushnell dalam bukunya IS THERE STILL SEX IN THE CITY, bahwa telah terjadi pergeseran pelabelan usia. Aku yakin pasti jargon "Sixty is the new forty," cukup ring a bell kan ya? 

 

Atau mungkin hanya orang-orang menolak dilabeli tua setelah mereka mencapai a certain age bracket? lol.

 

PT56 13.09 12/06/2024

 

No comments: