Search

Wednesday, March 29, 2023

Umroh: pengalaman spiritual?

 

'terowongan' antara bukit Shafa dan Marwah untuk melakukan ibadah 'sa'i'

ini bukan kisah saya, namun salah satu sahabat saya yang kebetulan mendapatkan kesempatan umroh gratis, hadiah dari satu instansi BUMN.

dia mengaku waktu kecil dulu dia sangat suka membaca kisah para Nabi, salah satunya adalah kisah Nabi Ibrahim dengan istrinya, Siti Hajar. dikisahkan Siti Hajar harus berlari antara bukit Shafa dan Marwah demi mencari air untuk minum anaknya, Ismail. sumber air yang (konon) ditemukan oleh Siti Hajar di kemudian hari dikenal sebagai sumber air zam-zam, air yang dikisahkan memiliki banyak manfaat.

Saat sahabat saya ini, sebut saja Y, umroh, dengan mudah dia mendapatkan air zam-zam saat sampai di Madinah, demikian juga saat di Makkah. dan konon sumber air zam-zam ini terletak dekat Ka'bah. dengan 'iseng' Y mencoba mencari kira-kira lokasi sumber air zam-zam ini di mana. dia tidak menemukannya. sementara itu, kita tahu bahwa kompleks di sekitar Ka'bah terus menerus dibangun, menggunakan marmer. lalu apa yang terjadi dengan sumber air zam-zam? apakah pemerintah Saudi Arabia tidak 'menjaganya' dan menjadikannya sebagai situs sejarah? 

 akhirnya Y menyimpulkan bahwa air zam-zam ini hanyalah 'bikinan' pemerintah Saudi saja. demi apa? demi cuan!

lalu mengapa area sekitar Ka'bah terus menerus dibangun? tentu demi agar bisa menampung lebih banyak jamaah. bahkan 'bukit' Shafa dan Marwah pun sudah dibangun sedemikian rupa hingga bisa juga dipakai untuk jamaah shalat, demi apa? demi devisa untuk Saudi Arabia tentu saja.

lalu, di manakah letak kesakralan ibadah umroh/haji? pemerintah Saudi kian 'greedy' untuk menambah devisa dengan berjualan ritual umroh/haji sekaligus berjualan air zam-zam, para jamaah rebutan shalat di makam Nabi di masjid Nabawi, rebutan/dorong-dorongan untuk mencium hajar aswad, dlsb.

well, sebenarnya sudah banyak orang yang bisa 'melihat' bahwa ada sisi komersil dari ibadah umroh/haji dari pihak pemerintah Saudi Arabia, selain juga dari pihak para penyedia bisnis agen perjalanan yang menyelenggarakan ibadah umroh/haji. tapi, tentu lebih banyak lagi orang-orang yang tidak bisa melihat hal ini dengan jernih. 

sebagian orang-orang tetap saja akan merasa kian relijiyes jika mereka bisa pergi umroh setiap tahun, misalnya. padahal sekali saja sudah cukup ya. itulah sebabnya sebagian ulama mengatakan ketimbang uang dipakai untuk pergi umroh setiap tahun, lebih baik uangnya dipakai untuk membantu para fakir miskin. 


MS48 20.52 29.03.2023

No comments: