Search

Monday, June 19, 2017

Gowes Mudik

Sebagai seseorang yang lahir dan besar di Semarang, meski orangtua asli Gorontalo, aku "mengalami" mudik hanya ketika kuliah di Jogja. Mudik ke Semarang dari Jogja. Usai kuliah, tak lagi lah aku mengenal kata 'mudik'.

(Cek tulisan lamaku tentang mudik disini.)

Beberapa hari terakhir ini, sosial mediaku sedang heboh dengan postingan #gowesmudik. Beberapa kawan sepeda yang tinggal di kawasan Jakarta mudik ke daerah masing-masing dengan bersepeda. Berhubung aku tak (lagi) mengenal istilah mudik, tentu aku ga perlu 'ngiri' untuk melakukan hal yang sama. :) Tapiiiii ... musim Lebaran akan selalu mengingatkanku pada kisah bikepacking pasca lebaran di tahun 2012, dimana aku dan Ranz bersepeda dari Semarang menuju Tuban. (Eh, Ranz juga gowes dari Solo ke Semarang sehari sebelum kita berangkat menyusuri pantura bersama.) Cek tulisanku disini dan juga disini. :)



Padahal, aku dan Ranz gowes pasca lebaran tidak hanya di tahun 2012 lho. Kita juga melakukannya di tahun 2011 (bersepeda dari Solo ke pantai Nampu - Wonogiri). Di tahun 2013 kita bersepeda dari Solo ke pantai Klayar - Pacitan. Kedua kisah ini kita lakukan beberapa hari setelah lebaran. Tahun 2014 kita ke Blitar dan Malang di bulan Ramadhan. Tahun 2015 kita mbolang ke Bali dan Lombok juga di bulan Ramadhan. Tahun 2016 kita mbolang bareng 4 perempuan lain, dimana kemudian kita menyebut diri sebagai Semarang Velo Girls. Kita hanya ke Jogja waktu itu.

Lalu, apa istimewanya gowes sepanjang pantura Semarang - Tuban itu? Mengapa jika melihat posko mudik bertebaran, aku langsung terkenang perjalanan menuju Tuban? Jawabannya ternyata simpel saja! Sepanjang pantura memang posko mudik bertebaran dimana-mana, sangat mudah bagi kita mendapatkannya. Sedangkan dalam perjalanan dari Solo ke Wonogiri maupun dari Solo ke Pacitan, posko mudik yang disediakan masyarakat setempat sangatlah terbatas.

Nampaknya, jika aku ingin merasakan sensasi #gowesmudik, (pastinya beda dong dengan hanya sekedar gowes dari satu kota ke kota lain?) aku harus kembali ke bangku kuliah, minimal balik ke Jogja lagi. Atau ... pindah ke kota lain? LOL.

IB180 20.30 19/06/2017

No comments: