Search

Saturday, January 14, 2017

Travel Blogger

TRAVEL BLOGGER

Aku mulai ngeblog akhir tahun 2005. Nulis tentang kegelisahan yang kurasakan; tentang ‘equality’; tentang spiritualitas; tentang kehidupan sehari-hari yang ga penting. Pokoknya nulis. Maka, ketika mulai mengenal bersepeda di pertengahan tahun 2008, aku pun menuliskannya di blog. Sekedar sebagai ‘arsip’ untuk diri sendiri, selain untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat = bersepeda ke tempat kerja.

Bermula dari itu, aku pun menuliskan kisah dolanku yang kulakukan dengan bersepeda. Mulai dari ‘mini turing’ yaitu waktu B2W Semarang mengadakan sepedaan bareng komunitas lain ke Kudus, bulan April 2011. Hingga tentunya awal mula aku ‘mbolang’ berdua dengan Ranz. (Eh, waktu dolan rame2 ke Jogja dengan kawan2 angkatan awal B2W Semarang itu aku juga menulisnya buat blog, akhir November 2008.)



Jika tidak salah ingat, pertengahan tahun 2013 aku mendaftarkan diri sebagai penyumbang tulisan di wego.co.id Yang membuat tulisanku berbeda dari para penulis lain di laman itu tentu karena aku dolan bersepeda, istilah lainnya “bikepacking”; sementara banyak orang lain yang dolannya “backpackeran”. Beberapa tulisanku sempat nangkring disana, entah sekarang masih ada ga ya? Karena ketika dewan redaksi wego diganti, ketika aku mengirim tulisan kesana, ga ada kabar lanjutannya lagi, entah ditolak, entah diterima. Oh ya, aku menulis disana gratisan lho, alias tidak dibayar. Tapi aku mendapatkan satu buah kenang-kenangan, yaitu tas punggung yang bisa dilipat, berwarna hijau ngejreng, dengan tulisan WEGO di bagian luar hingga mudah dibaca orang.

Awal mulanya tulisan-tulisan tentang sepedaanku itu kupost di blog yang telah kupunyai semenjak tahun 2006, yakni di http://themysteryinlife.blogspot.com dan juga kucopy-paste di satu blog yang lamannya telah almarhum semenjak awal tahun 2013.

Awal tahun 2013 itu, Ranz – pasangan mbolangku sejak tahun 2011 – mulai bikin blog juga. Dia mulai menuliskan pengalaman kita di blog, menggunakan sudut pandangnya sendiri, yang tentu membuat tulisan kita sedikit berbeda. Nah, ‘terprovokasi’ blog Ranz itulah, akhirnya aku membuat blog yang khusus kugunakan untuk menampung segala tulisan yang berhubungan dengan sepedaan, baik itu kisah (pendek) tentang bersepeda ke kantor, maupun kisah mbolang ke kota-kota sekitar dengan bersepeda. Ini mempermudah diriku sendiri jika aku butuh membaca (lagi) tulisanku tentang sepedaan, ketimbang membiarkannya terselip di blog lain. Dan ternyata, semenjak membuat blog yang beralamat di http://mybikingdiary.blogspot.co.id inilah satu-satunya blog yang kuisi dengan rajin tiap bulannya. :D blog yang lain keter. Aku tak lagi rajin menulis untuk mengisi blog yang lain. (gosh, I really need a ‘trigger’ for this!)

Nah, kemarin aku membaca satu status yang protes tentang ‘penggunaan’ kata ‘travel blogger’ oleh sebuah iklan. Konon si model iklan mengaku sebagai seorang ‘travel blogger’, padahal yang dilakukannya hanya posting foto di instagram dan memberinya sedikit keterangan tentang foto itu. That’s all. Di status itu, lumayan juga yang komen dengan nada yang sama, protes. Emang model iklan itu ngeblog? Mana alamat blognya? Emang dia menulis tentang tempat-tempat yang telah dia kunjungi di blog itu? Etc. Kalau hanya posting foto di instagram, plus keterangan disana, ya jangan mengaku sebagai ‘travel blogger’ dong.

Terkesan nyinyir yak? Hihihi ...

Tapi mungkin memang ada benarnya. Tidak semua orang memiliki bakat – dan kemauan – untuk menulis; termasuk menulis tentang kisah perjalanannya. Mungkin ada yang ‘hanya’ mampu menulis sepatah dua patah kata tentang foto yang dia ambil waktu bepergian. Mungkin juga hanya satu dua kalimat. Lantas, jika seseorang seperti itu mengaku diri sebagai seorang ‘travel blogger’, ya biarkan sajalah. J meski dia mengunggahnya ‘hanya’ di instagram, atau di media sosial seperti facebook, bukan di laman blog, seperti blogspot maupun wordpress. Biarkanlah dia bahagia. :D “What is in a name?” kata Shakespeare. LOL. Toh, akhirnya “dunia” yang akan memilah dan memilih apakah seseorang memang benar-benar seorang ‘travel blogger’ atau hanya sekedar seorang instagramer, or apa pun itu.

Aku?

Meski hanya satu blog yang rajin ku-update, yang lain keteter, LOL, aku tetap merasa sebagai seorang blogger. :D 

Seorang ‘travel blogger’? aiiihhh, emang gue pikirin? LOL.


LG 16.35 13/01/2017 

No comments: