Search

Tuesday, August 16, 2016

Faktor U

Beberapa tahun yang lalu, seorang (eks) rekan kerja mengeluh padaku bahwa telapak kakinya sakit jika dipakai untuk menapak, terutama di pagi hari, saat turun dari tempat tidur. Karena aku tidak, eh, belum pernah mengalaminya, aku tidak bisa menjawab apa kira-kira penyebabnya. Obrolan kita pun tak berlanjut, hanya sekali itu waktu dia curhat.

Beberapa tahun kemudian, seingatku tepatnya jelang akhir tahun 2014, aku mulai merasakan yang sama. Hadeeehhh ... Namun aku ingat, satu kali membaca status seorang teman di facebook yang menawarkan jus melon sebagai 'obat' keluhan ini, telapak kaki sakit waktu dipakai menapak. Untuk hasil maksimal, buatlah jus melon tanpa gula, kemudian kucuri dengan jeruk (atau lemon ya? lupa) Aku super jarang membeli jus waktu itu, apalagi membuatnya sendiri. Tidak pernah. LOL.

Waktu aku dan Ranz dolan ke Lasem, di bulan September 2014, aku melihat seorang penjual jus ketika kita mampir di satu minimarket.  Karena ingat status teman itu, aku mampir dan membeli jus melon. Inilah pertama kali aku minum jus melon. Rasanya lumayan enak. Dan ... ternyata rasa sakit di telapak kakiku menghilang! Ajaib ya? :D

diambil dari sini

Setelah itu, terkadang rasa sakit yang sama di telapak kaki ini datang, kadang hilang sendiri. Tidak terlalu mengganggu sih.

Jelang pertengahan tahun 2016 ini, aku kembali "diserang" rasa sakit di telapak kaki ini. Jika biasanya sudah langsung hilang ketika aku berjalan ke dapur di pagi hari, kali ini rasa sakit itu linger lebih lama. Dan ... rasa sakit ini jauh lebih sering datang, tidak hanya di pagi hari ketika aku turun dari tempat tidur. FYI, aku sudah jauh mengurangi konsumsi kacang, in case ini adalah tanda sakit asam urat. Aku pun semakin rajin beli (plus minum) jus melon.

Hingga satu kali aku iseng browsing tentang keluhan ini di google. Aku menemukan judul "Jangan remehkan jika anda diserang rasa sakit di telapak kaki." LHAH? JANGAN REMEHKAN? Wew. Sekian tahun ini aku sudah 'cukup' meremehkan deh. Aku cuekin saja, paling hanya minum jus melon dan mengurangi konsumsi kacang-kacangan.

Ada banyak alasan yang menjadi penyebab rasa sakit di telapak kaki ini. (Browsing sendiri aja ya? Banyak kok.) Selain tanda-tanda asam urat, ada juga karena terlalu sering berdiri, terlalu sering erobik atau melakukan satu kegiatan yang menumpukan berat tubuh di kaki, atau karena terlalu sering mengenakan sepatu high heels. (Nah, ini aku banget. LOL. Maklum, ukuran tubuhku kan mini. Wakakakaka ... Sudah lebih dari 20 tahun aku mengenakan high heels ketika bekerja. Hmft ...)

Gegara judul "jangan remehkan" itu tadi, plus ingin tahu kira-kira penyebab rasa sakit di telapak kakiku itu gegara apa, akhirnya aku ke dokter 2 minggu lalu. Oleh kantor aku mendapat fasilitas kartu BPJS, namun belum pernah kugunakan. LOL. Dan ... ternyata pak dokter cuma bilang, "Owh ... itu faktor U, Ibu. Semua orang yang telah mencapai usia empatpuluh tahunan ya bakal mengeluhkan hal yang sama. Gapapa. Itu sudah alami."

Wedew. Begitu ya? Hanya gegara faktor U?

diambil dari sini

Meskipun begitu, dari obat yang diberikan oleh dokter, rasa sakit itu hilang secara ajaib. LOL. Meski ... hanya berlangsung selama kurang lebih seminggu aku merasa kakiku super sehat wal afiat. Rasanya langsung pingin ngajak Ranz mbolang bersepeda sejauh kaki bisa mengayuh pedal. LOL.

Setelah obat habis, rasa sakit itu berangsur-angsur kembali, meski aku tetap menjauhi segala jenis kacang-kacangan dan tidak mengkonsumsi jenis makanan yang kata dokter tidak boleh kukonsumsi, misal brokoli.

Mari kita lihat perkembangannya. :)

LG 10.50 16/08/2016

No comments: