Search

Monday, July 11, 2016

Lebaran 2016

LEBARAN 2016

Lebaran memang tak lagi bernuansa sakral bagiku, entah mulai tahun berapa. 10 tahun lalu? Atau lebih lama dari itu? Namun, meski tak lagi sakral, aku masih tetap mengikuti “ritual” tahunan keluarga Podungge di Semarang. Sibuk mempersiapkan masakan, misal ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, dan biluluhe. Ini satu hari menjelang Idulfitri. Di hari H, ikut ke lapangan untuk shalat Ied bersama keluarga. Pulang dari shalat Ied, bersalam-salaman dengan seluruh anggota keluarga. Kemudian sarapan ketupat + opor ayam + sambal goreng ati + kerupuk udang.


Kakakku yang telah hijrah ke Cirebon tahun 1990, mudik ke Semarang. Well, ketika dia masih “married” dengan istri pertamanya, dia gantian, jika tahun ini, lebaran hari pertema berada di Semarang, hari kedua berangkat ke Purwokerto, tahun berikutnya dibalik. Setelah istri pertamanya meninggal, istri keduanya asli Cirebon. Maka, tiap tahun, tiap lebaran, dia mudik ke Semarang.

Tahun 2010, adik bungsuku menikah. Suaminya asli Weleri. Maka, bisa dimaklumi, jika tiap lebaran, dia ke Weleri. J

Usai sarapan sekeluarga, biasanya aku melakukan “household chores”, misal laundry. :D Angie biasanya dijemput oleh ayahnya, untuk berkumpul dengan keluarga besar ayahnya.

Tahun ini, semua berjalan seperti biasa. J yang mungkin agak berbeda adalah kita tidak berangkat shalat Ied di lokasi yang terletak di Jalan Pamularsih. Kita shalat Ied di masjid dekat rumah. Kita cukup berjalan kaki kesananya.

Tak lagi menganggap sakral, namun aku tetap menjalankan shalat Ied? :D

Well, hanya sekedar ritual. Seperti jika di pagi hari kita butuh melakukan ritual di toilet, demi kesehatan perut khususnya dan tubuh umumnya. LOL. I don’t mind at all.

Jadi ingat seorang rekan facebook yang mengaku menjadi atheis, padahal dia asli Aceh, dimana disana biasanya orang-orang sangat relijius. He used to be religious, for sure. Namun semenjak aku kenal dia di facebook, entah tepatnya kapan aku lupa, dia terus menerus mengejek segala sesuatu yang berbau relijius. :D Dia spesialisasi mengejek agama yang dulu dia peluk. :D Berbeda dengan Muhammad Amin, anak dusun asli Jawa Timur yang hijrah ke Belanda (ketika pertama aku “mengenalnya” di facebook tahun 2010), kemudian hijrah lagi ke California (entah mulai tahun berapa, aku kurang memperhatikan). Dia mengkritik segala jenis agama yang baginya merupakan kebodohan, sama bodohnya dengan atheisme. LOL.

Si Aceh sempat update status berupa komplain dari istrinya, mengapa dia tidak mau melaksanakan shalat Ied, meski hanya sekedar untuk ritual. Dia bilang shalat Ied itu tidak berbeda dengan menyembah sandal. Kekekekeke ... Do you know what I mean? LOL.

Muhammad Amin tidak update apa-apa. Well, semenjak dia kena “skors” beberapa kali di facebook beberapa waktu lalu, dia jadi sangat jarang update status. Padahal dulu dia rajin update, minimal sehari sekali. Di hari Jumat dia akan update yang dia beri judul “khutbah Jumat”, di hari Minggu ya berkaitan dengan ritual gereja.

Tahun ini, seperti tahun lalu, 2015 dan setahun sebelumnya, 2014, aku dan Ranz tidak bikepacking. L ini sangat menyedihkan. L Tahun 2014, di awal bulan Ramadhan, kita mbolang ke Blitar dan Malang. Tahun 2015, juga di awal bulan Ramadhan, kita bikepacking ke Bali dan Lombok. Tahun ini, awal bulan Ramadhan kita ga kemana-kemana. Bukankah ini sangat menyedihkan? L

Mendadak aku ingin membuat kaleidoskop bikepacking kita. :D

Tulisan “lebaran 2016” cukup sekian aja ya?


PT56 11.07 09/07/2016

No comments: