Search

Monday, December 14, 2015

Semarang dan seorang teman

Wiken yang lalu -- tanggal 10 - 13 Desember 2015 -- seorang teman datang ke Semarang. Seseorang yang "kukenal" di sosial media semenjak zaman friendster, (mungkin sekitar 10 tahun yang lalu), kemudian berlanjut ke multiply (yang sudah almarhum sejak 2012) dan facebook. Cukup lama ya? Tapi, kita memang "hanya" teman sebatas kenal saja, ga akrab-akrab amat. Namanya Wulan, seorang perempuan. Kalau laki-laki, mungkin I even wouldn't care to welcome. LOL. (Being sexist is okay sometimes, right? LOL.)

Di kelas, aku suka bertanya kepada para siswaku, "If your friends from out of town come to Semarang, where will you take them?" Ini karena aku "yakin" bahwa mereka tentu berpikir Semarang ga punya apa-apa buat dipamerin, karena mereka "take everything for granted" :D

So, tentu aku punya beberapa tempat wisata yang bakal ingin "kupamerkan" kepada Wulan, meski tentu ga banyak mengingat aku sedang tidak libur. Plus, Wulan tidak memiliki rencana untuk mengunjungi tempat mana pun -- dengan alasan sibuk kerja sehingga tidak sempat browsing lokasi di Semarang yang layak kunjung.

(1) Gedung Batu Sam Poo Kong

Ini adalah tempat wisata pertama yang dikunjungi oleh Wulan, kebetulan lokasinya dekat dari rumah, kurang lebih hanya sekitar 2,5 km, naik sepeda hanya kurang lebih 10 menit. Well, meski dengan direnovasinya tempat wisata ini, para pengunjung tak lagi bisa menyambangi titik-titik penting (misal, makam Kyai Juru Mudi dan gedung batu atau goa batu tempat Laksamana Cheng Ho dulu mendarat dan beristirahat. Kita hanya bisa jalan-jalan di halaman nan luas, namun tidak mendekati klenteng karena untuk menuju kesana kita harus membayar tiket yang cukup mahal. (FYI, tiket masuk hanya Rp. 4000,00 per orang. Jika akan masuk ke area klenteng, tiket masuk Rp. 20.000,00, kecuali mereka yang akan sembahyangan, mungkin gratis.)

P.S.:
Mendadak aku kangen Gedung Batu yang lama ... :(




2. Lawangsewu

Dari Sam Poo Kong, kita menuju Lawangsewu, menempuh jarak kurang lebih 3 km. Tiket masuk ke Lawangsewu Rp. 10.000,00 per orang. Jika ingin menggunakan tour guide, kita membayar Rp. 30.000,00 per grup. Lawangsewu memang cantik, dan rasanya kian lama kesan angkernya hilang, mungkin karena telah banyak wisatawan yang berkunjung. Mungkin lho yaaa. Secara sekilas bisa kulihat jauh lebih banyak pengunjung di Lawangsewu ketimbang di Gedung Batu Sam Poo Kong.






3. Kota Lama

Di kitaran Kota Lama, yang pertama kita kunjungi adalah Gereja Blenduk. Dari sana kita muter ke arah Taman Garuda -- satu taman baru di kawasan Kota Lama -- kemudian ke bangunan pabrik rokok Praoe Lajar, lanjut ke Polder Tawang.





4. Pecinan

Selain ke Sam Poo Kong, aku juga mengajak Wulan ke Klenteng Tay Kak Sie yang terletak di kawasan Pecinan, tak jauh dari Kota Lama. 



5. Pagoda Avalokitesvara

Berbeda dengan keempat lokasi di atas, Pagoda yang terletak di daerah Watu Gong - Pudak Payung ini bukan termasuk bangunan bersejarah / peninggalan zaman lama. Namun tentu layak dikunjungi karena bentuknya yang meninggi dan lokasinya cukup tinggi sehingga bisa dipahami jika pagoda Avalokitesvara ini disebut sebagai pagoda tertinggi se pulau Jawa :) Apalagi di kawasan yang sama, ada patung Buddha yang sedang berbaring dalam ukuran yang lumayan besar. :)



Cukup empat itu dulu. Sebenarnya masih banyak tempat lain, tapi ... ya sudahlah. :D

Jadi ingat seseorang yang di awal tahun 2015 mengunjungi Semarang. Hohohohoho ...

Tembalang 19.06 14/12/2015