Search

Friday, June 28, 2013

Poligami

poligami? NOOOOOOOO!
Poligami adalah kasus yang membosankan untuk ditulis di blog. :( Ketika pertama kali ngeblog, aku masih 'culun' :-P berpikir bahwa dengan menulis di blog,aku akan mengubah cara berpikir orang tentang poligami. (Check my posts here.) Hingga kemudian aku menulis artikel ini dimana aku menggunakan teori Sastra untuk membedah Surat Annisa ayat 3 yang paling di(salah)gunakan untuk membolehkan praktik poligami bagi para pemuja selangkangan.

Sekian tahun berlalu. Tentu aku terus menemukan kasus-kasus poligami, terutama di dunia nun jauh 'disana' (maksudku bukan di dalam keluarga (besar)ku sendiri. Namun, aku sudah bosan untuk menuliskannya di blog. Biarlah anjing menggonggong, aku akan terus gowes, eh maksudku, berlalu (tanpa menulis di blog).

Hingga muncullah kasus yang bisa dikategorikan human trafficking dimana orang tua -- atau bahkan mungkin (mantan) pacar, (mantan) suami -- terlibat menikahkan anak kencurnya (atau pacar/istri) dengan lelaki tua bangka namun kaya raya demi duit. Aku sadar, masalah poligami TIDAK AKAN PERNAH selesai diperbincangkan eh dipraktekkan: akan selalu ada (banyak) pihak yang me(nyalah)gunakan ayat yang kusebut di atas demi -- let's say -- uang, jabatan, selangkangan. Orang tua yang (konon) terlibat utang dengan rentenir, orang tua yang tidak mau hidup susah hingga menjual anaknya, atau ... kaum perempuan sendiri yang tidak mau bekerja keras dan maunya jualan tubuh belaka. Maka, jadilah Surat Annisa ayat 3 itu menjadi tameng.

Lantas, mengapa aku menulis postingan mengenai poligami lagi sekarang? Hadeeehhh ... Tak lain dan tak bukan gegara satu status yang kutulis di lapak sebelah yang kemudian dikomentarin orang. Check out this link or read below. :)


Agama yg tdk fair! "@BilanganFu: Poligami tsb memberi kesempatan pria selamat dari perzinahan tapi tidak perempuan yg ingin lelaki lebih."