Search

Wednesday, August 29, 2012

Klenteng Kwan Sing Bio - Tuban

Jangan pernah mengaku pernah ke Tuban jika belum pernah menginjakkan kaki ke klenteng yang dikatakan sebagai klenteng terbesar di Asia Tenggara ini, dan di seluruh dunia merupakan satu-satunya klenteng yang langsung menghadap laut, yang konon berarti menunjukkan betapa klenteng ini memiliki kekuatan yang dahsyat. :) Keunikan lain adalah di atas pintu gerbang masuk, kita akan melihat patung kepiting, dan bukannya ular naga, seperti di klenteng-klenteng lain. Sangat menarik!

Klenteng Kwan Sing Bio terletak di Jalan R. E. Martadinata, yang tentu dilewati oleh siapan pun yang sedang dalam perjalanan dari Semarang ke Surabaya melalui jalur pantura. Maka tak heran mereka yang lewat Tuban dengan menaiki kendaraan sendiri mengaku tak kan kuasa untuk tidak mampir ke sini. Bahkan mungkin dari jauh mereka sudah ancang-ancang untuk menjadikan klenteng Kwan Sing Bio sebagai rest area untuk meluruskan badan sekaligus mengisi perut. Di seberang jalan klenteng, terhampar berbagai macam gerobag yang berjualan bermacam-macam makanan. Bahkan pada siang hari klenteng pun menyediakan makan gratis bagi para pengunjung. Selain itu, klenteng pun menyediakan tempat menginap gratis.So, what are you waiting for?

Tak jauh dari klenteng ke arah Timur, kita akan sampai di alun-alun yang pada pagi hari Sabtu dan Minggu akan banyak juga para pedagang makanan. :)

Berikut adalah foto-foto yang dijepret Ranz ketika kita mampir pada hari Jumat 24 Agustus 2012. :)

C-net 20.18 290812

'jembatan' di atas kolam

di salah satu pintu :)


di halaman dalam 

di halaman dalam

di pintu gerbang depan, dengan kepiting di atas gerbang, di bagian dalam, baru ada ular naga

salah satu hiasan di dinding

masuk ke kawasan stand yang berjualan pernak-pernik merchandise


dekorasi 3D Borobudur di salah satu dinding

rumah makan


bagunan di bagian belakang, bisa untuk gedung pertemuan





Lasem nan eksotis


Dalam perjalanan bikepacking Semarang ke Tuban, kita menyempatkan diri sedikit meng-explore Lasem yang konon juga terkenal sebagai Le Petit Chinois alias Tiongkok kecil, karena begitu kental nuansa Cina di kota kecil ini. Lasem sebenarnya merupakan kota kecamatan dari Kabupaten Rembang. Namun karena nuansa Cina ini lah -- selain sebagai penghasil batik yang memiliki corak tersendiri -- maka Lasem sering kali dianggap lebih terkenal dibanding Rembang.

Aku yang sejak kecil terbiasa membaca cerita silat yang settingnya berada di daratan Cina, dengan tokoh-tokoh utama bernama Cina pun merasa bahwa nuansa Cina selalu begitu eksotis, bahkan terkadang berada di sebuah kawasan Cina membuatku serasa kembali ke alam innocent -- masa kecil.

Maka ketika aku dan Ranz explore Lasem, yang kukejar adalah berkunjung ke dua buah klenteng yang konon adalah klenteng paling tua di pulau Jawa. (serasa ingin masuk ke mesin waktu, untuk melihat apa yang terjadi di daratan pulau Jawa beberapa abad lalu, saat para pendatang dari Cina 'terdampar' di Nusantara dan mulai berkembang-biak yang tentunya membawa serta adat istiadat mereka di tanah leluhur.)

Ada dua klenteng yang kukunjungi, klenteng Tjoe An Kiong yang terletak di daerah Babagan, dan klenteng Gie Yong Bio yang letaknya juga tak jauh dari klenteng Tjoe An Kiong. Selain itu, jenis pintu yang berbeda dari pintu-pintu kebanyakan sangat menarik perhatianku sehingga aku khusus meminta Ranz untuk menjepretnya. Sayang kita berdua tidak memiliki keberanian untuk bertamu ke salah satu penduduk setempat, untuk melihat isi rumah mereka. :) Jika di beberapa blog yang sempat kusambangi sebelum menuju Lasem menyebut nama Sigit Witjaksono sebagai seseorang sesepuh Lasem yang wajib dikunjungi, aku dan Ranz tidak sempat ke rumah beliau dikarenakan sempitnya waktu yang kita miliki, mana kita naik sepeda pula. :) Kita juga tidak sempat melakukan batik tour. Ranz sendiri yang tumbuh di Laweyan Solo, kawasan pengrajin batik, tidak begitu tertarik, maka praktis explore di Lasem 'hanya' bernuansa oriental. Selain sebelumnya berkunjung ke Pantai Gedong Berseri Caruban. :)

Berikut beberapa foto hasil jepretan Ranz. :)

C-net 19.25 290812

aku di pintu gerbang klenteng Tjoe An Kiong
 
sebelum masuk klenteng Tjoe An Kiong

lampion-lampion bertuliskan nama donatur klenteng :)

what does it say? :-D


salah satu ornamen

hiasan di dinding yang konon bercerita tentang sesuatu, sayang aku ga tahu :'(

hiasan 3D di dinding


klenteng Gie Yong Bio

altar klenteng Gie Yong Bio

ada yang tahu cara bacanya? :-D

salah satu contoh pintu masuk rumah

 
contoh pintu lain, dengan tulisan nama berhuruf Cina 

salah satu pintu 'dalam' terbuka, perhatikan atap di atas pintu, sangat oriental :)

Museum R. A. Kartini - Rembang


Dalam perjalanan bikepacking Semarang - Tuban, aku dan Ranz menyempatkan diri untuk mampir ke museum R. A. Kartini -- salah satu pengusung gerakan kesetaraan jender Indonesia yang fenomenal -- yang terletak di pinggir jalan raya pantura dari Rembang menuju Lasem. Sangat mudah menemukan museum ini, yang terletak kurang lebih 500 meter dari pusat kota Rembang, di sebelah Selatan jalan. Ada penunjuk arah yang tidak akan terlewati dari pandangan mata, asal ketika kita lewat tidak ngebut. :)

Beda museum yang berada di Rembang dengan yang berada di Jepara adalah museum di Rembang berisi beberapa barang peninggalan Kartini setelah dia menikah, sedangkan yang di Jepara adalah masa-masa dia sebelum menikah. Aku sendiri meski telah tiga kali menyambangi Jepara, belum pernah sekali pun masuk ke museum Kartini. :( Next time mampir Jepara lagi deh.

Berikut ini, aku ingin berbagi foto-foto hasil jepretan Ranz ketika kita mampir pada tanggal 23 Agustus 2012. Silakan menikmati. :)

C-net 19.00 290812
di depan tulisan Museum R. A. Kartini

sebuah lorong di dalam kawasan museum

sebuah lorong di dalam kawasan museum

bathtub tempat Kartini mandi

Bothekan, tempat Kartini menyimpan jamu :)

silsilah keluarga keturunan Kartini

pendopo yang cukup luas

Pockie dan Snow White ikutan mejeng

kebetulan ada open house waktu kita datang :)

kereta kuda, kendaraan Kartini (?)

salah satu pesan dengan tulisan Kartini

patung Kartini yang menggenggam buku, dengan ilmu pengetahuan lah manusia akan tercerahkan :)


tempat tidur Kartini

teras samping museum

Rembang - Lasem

Setelah lebaran tanggal 19 - 20 Agustus 2012, aku dan seorang sahabat, Ranz, berkesempatan gowes dari Semarang ke Tuban, yang kita tempuh dalam waktu tiga hari, karena kita memang gowes nyante dan berkeinginan menikmati keindahan pantura. Jika bukan kita sendiri yang menikmati keindahan negara kita, siapa lagi? Selain karena ga punya duit sisa untuk dolan ke luar negeri, :-P, aku selalu mengaku I am a big fan of my own country. Dengan didukung hobi olahraga yang mendukung gaya hidup sehat -- bersepeda, aku ingin menyusuri jalan-jalan di negara sendiri, terutama Pulau Jawa dengan gowes.

Untuk tulisanku tentang bikepacking itu sendiri, klik aja day 1, day 2, day 3, day 4. :)

Berikut ini aku ingin berbagi beberapa gambar jepretan Ranz selama kita lewat Rembang ke Lasem. Silakan menikmati. :)

C-net 18.35 290812

lahan tambak garam

aku berdua Ranz di pinggir Pantai Gedong Berseri Caruban

ini apa yaa?

gubug pembuat garam

di jalan menuju Lasem

Ranz :)

tumpukan garam siap 'dipanen' :)

gerbang menuju Pantai Gedong Berseri Caruban

pinggir Pantai GBC yang masih pristine :)

pinggir Pantai GBC yang masih pristine 2

 Pantai GBC yang masih pristine :)

gowes keluar dari pantai menuju jalan raya

tambak garam

penggarap tambak garam